Harus kembali di ingat, terutama kepada sineas pemula yang hendak membuat film pendek pertamanya, atau bahkan karya-karya selanjutnya, mengenai apa itu film pendek?
Dilihat dari pengistilahannya saja tentu kita akan dapat memahami bahwa film pendek adalah film yang berdurasi singkat, bahkan mungkin sangat singkat.
Film-film yang kita lihat di bioskop atau televisi biasanya berdurasi antara 60 sampai dengan 120 menit, sementara film-film India atau film tertentu dari negara lain adapula yang berdurasi hingga 180 menit lebih.
Dari sana pula, baik sineas ataupun masyarakat umum akan memahami bahwa film pendek dengan batasan waktunya itu, pada akhirnya sangat mengandalkan kekuatan cerita.
Dilansir dari openscreenplay.com, dalam artikel berjudul struktur kerangka cerita film pendek, skenario film pendek sedikit istimewa karena memiliki begitu banyak kemungkinan yang dapat dicapai dalam hal maksud, dampak, dan eksekusi.
Sehingga pada dasarnya, film pendek dapat melakukan banyak hal dalam waktu yang singkat!
Tujuan utama film pendek adalah untuk dengan cepat dan efektif “menemukan” inti ide atau maksud dari skenario, dan menyelesaikannya secepat mungkin. Seberapa cepat? Jawaban dasarnya adalah: secepat mungkin.
Menurut definisi The Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS), durasi film pendek maksimal 40 menit. Proyek apa pun yang lebih panjang dari itu akan dianggap sebagai film panjang.
Namun, dapat dikatakan bahwa dalam industri ini, ketika seseorang berbicara tentang "film pendek", pemahaman yang umum adalah bahwa mayoritas film berdurasi di bawah 15 menit atau kurang.
Hal yang harus dipahami saat menulis (atau menonton) film pendek adalah mengetahui apakah film tersebut merupakan cerita naratif atau eksperimental.
Cerita naratif adalah cerita yang paling sering kita lihat dalam hiburan, cerita ini menceritakan kisah yang padu dan umumnya mengikuti Struktur Cerita 3 Babak. Artinya cerita ini memiliki babak awal, tengah, dan akhir.