"Dibutuhkan kerja multitasking, Videographer sekaligus Editor Video yang bisa mengoperasikan software editing Video apapun, disukai juga menguasai desain sederhana,bisa membuat motion graphic, animasi 2D-3D, rajin menabung, sayang orang tua, cinta sesama, bla..bla..bla..."
Pernah lihat lowongan kerja multitasking sejenis itu yang akhirnya kerap diparodikan oleh para pelamar kerjanya sendiri?
Kerjanya "rombongan" tapi dikerjakan oleh satu orang dan dibayarnya untuk jasa "paketan", tentu dengan penekanannya harga satu orang tadi.
Wah perusahaan menang banyak dong, ya?
Tentu, jika dipandang dari sisi owner atau pemegang keputusan di sebuah perusahaan, apalagi yang level kecil menengah, hal tersebut adalah wajar. Semua dilakukan demi efisiensi dan efektivitas "cash flow" perusahaan semata.
Dari sisi itupun, karena saya juga memiliki usaha level mikro kecil, sangatlah memahami bagaimana kesulitan mendirikan serta mengembangkan sebuah perusahaan itu.
Namun, meski saya pun pernah mencari karyawan dengan kriteria se-multitasking itu, saya berusaha untuk tidak pula memaksakan agar demi alasan efisiensi namun pada akhirnya malah membuat hasil produknya tidak berkualitas.
Nah, sebenarnya seperti apa sih idealnya?
Dilansir dari dicoding.com serta beragam sumber sejenis, multitasking merupakan suatu kemampuan dalam mengerjakan dua atau lebih pekerjaan secara sekaligus.
Pekerjaan tersebut dapat dilakukan secara bersamaan atau berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain.
Sebenarnya berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain bisa juga disebut dengan task switching, istilah tersebut memiliki arti yang sama dengan multitasking.