Keluarga merupakan pondasi kokoh di dalam kehidupan bernegara sehingga peran orang tua menjadi hal terpenting untuk itu.
Anak-anak pada prinsipnya bagai kertas putih yang mengikuti "cetakan" dari orang tuanya, baik secara genetik maupun terutamanya secara empirik.
Banyak hal yang sebenarnya menjadi hal penting namun harus bias dan hilang bagaikan tertiup angin sehingga setelah terjadi "sesuatu" terhadap generasi selanjutnya, kita baru merasa ada hal salah yang terlewati.
Di dalam banyak kesempatan saya kerap mengingatkan bahwa mendidik bukanlah mendadak. Artinya di dalam pendidikan, terutama kepada anak-anak tidak bisa dilakukan secara mendadak dan sporadis.
Sifatnya hanya saran dan himbauan karena secara akademis dan sertifikasi mungkin saya bukanlah siapa-siapa, namun ada kecemasan mendalam ketika melihat adanya ketidakberesan terutama di dalam pendidikan karakter bangsa ini.
Adapun untuk memperkuat tulisan ini, saya mengutip sebagian dari laman kidshealth.org di dalam sebuah artikelnya yang membicarakan tentang 9 langkah menjadi orang tua yang efektif.
Menjadi orang tua memang tidak ada sekolahnya dan berlaku secara alamiah, berikut adalah hal-hal yang mungkin luput dan sangat bisa diperbaiki agar kita mampu menjadi orang tua dambaan anak:
1. Hargai harga diri anak
Sering luput oleh kita bahwa sebagai orang tua, apapun yang dilakukan bahkan sampai ke nada suara itu semua menjadi contoh anak yang terekam tanpa filter sama sekali sejak usia bayi hingga usia 8 tahun.
Kata-kata dan tindakan Anda sebagai orang tua memengaruhi harga diri mereka yang sedang berkembang melebihi apapun.
Memuji prestasi anak, betapapun kecilnya, akan membuat mereka merasa bangga serta membiarkan anak-anak melakukan sesuatu secara mandiri akan membuat mereka merasa kuat dan mampu.