Sejak 2 Maret 2020 lalu, Virus Covid-19 mulai terkabar menyentuh Indonesia, yang tentunya memberikan segala dampak bagi kehidupan masyarakat, baik dari segi ekonomi, pendidikan, bahkan pemerintahan. Namun masyarakat dan pemerintah terus berupaya untuk tidak kalah saing dengan Covid-19. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan Teknologi Informasi untuk menunjang berbagai aktifitas.
Dalam segi Ekonomi, telah banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena adanya pandemi Covid-19. Namun hal itu justru meningkatkan kreatifitas masyarakat untuk bisa terus bertahan hidup dan mencukupi kebutuhan. Misalnya masyarakat yang beralih dan mulai menggeluti dunia perdagangan, namun tetap memanfaatkan teknologi agar tetap bisa bersaing dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Digital Marketing merupakan bentuk usaha untuk mempromosikan sebuah produk dengan menggunakan media digital yang dapat menjangkau konsumen secara tepat waktu, pribadi, dan relevan. WhatsApp Business, Instagram, dan Facebook misalnya bahkan beberapa bentuk e-commerce yang semakin populer dan diminati masyarakat di masa pandemi.
Selain itu, karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), masyarakat juga beralih menggunakan dompet digital untuk meminimalisir kontak fisik dalam bertransaksi. Berbagai jenis dompet digital seperti Dana, OVO, Gopay, dan sebagainya terus berinovasi dan bersaing sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Dunia pendidikan merupakan salah satu bidang yang paling berdampak atas adanya Covid-19. Tuntutan global yang menuntut dunia pendidikan untuk terus bergerak maju dan menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Namun pembelajaran tatap muka yang dilarang oleh pemerintah sejak 1 tahun yang lalu, mengharuskan setiap siswa, mahasiswa, dan tenaga pendidik untuk mulai memanfaatkan dan beradaptasi dengan segala kecanggihan teknologi agar proses belajar mengajar tetap berjalan. Berbagai media yang dulunya asing bagi beberapa pihak, seperti Zoom, Google Classroom, dan e-learning, kini menjadi kebutuhan harian yang sulit lepas dari setiap kegiatan pembelajaran.
Sistem sekolah juga harus menyesuaikan dengan wabah pandemi ini, yang tentu saja mendorong guru, orang tua serta siswa lebih kreatif dan mampu memanfaatkan teknologi informasi dalam pendidikan. Sehingga cara belajar mengajar di sekolah, cara pandang guru terhadap penggunaan teknologi informasi pun juga berubah. Guru yang dulunya tidak peduli, sekarang mereka menjadi menguasai teknologi informasi. Sebelum terjadi pandemi ini, banyak sekali guru, orang tua, dan siswa yang masih gagap teknologi dan belum pernah menggunakan teknologi dalam pembelajaran.
Dan berdasarkan fakta dilapangan, banyak tenaga pendidik dan siswa yang sudah sangat mahir menggunakan berbagai jenis teknologi pembelajaran, misalnya membuat video pembelajaran, memiliki channel YouTube, menguasai e-learning dan lain sebagainya. Diharapkan semoga penguasaan mereka terhadap teknologi informasi ini menjadi langkah awal kebangkitan mutu pendidikan di negara ini, dan bukan hanya merupakan euphoria sesaat dimasa pandemi ini saja.
Aplikasi belajar seperti Ruangguru juga mengalami peningkatan pengguna semenjak adanya pandemi Covid-19. Berdasarkan data yang ditemukan, bahwa hingga akhir 2020 lalu, Ruangguru telah melayani lebih dari 22 juta pengguna di seluruh Indonesia. Angka ini meningkat sebanyak 7 juta pengguna atau setara dengan 46% dibandingkan dengan data per akhir Desember 2019. Hal ini menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat yang kian meningkat dengan pembelajaran online dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
Sedangkan dalam dunia pemerintahan, walau diterapkannya sistem Work From Home, setiap instansi kini berupaya untuk terus melayani masyarakat dalam secara daring, dengan menyediakan website bahkan aplikasi terbaru yang bisa memenuhi segala kebutuhan masyarakat sesuai agenda dari suatu instansi. Misalnya aplikasi SINAR atau SIM Presisi Nasional yang diluncurkan oleh Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, untuk membantu masyarakat dalam pelayanan pembuatan SIM Online.
Selain itu dalam bidang medis, IoT juga menyediakan platform yang memungkinkan lembaga kesehatan masyarakat untuk memantau data pandemi Covid-19, misalnya Worldometer yang memberikan data real time tentang jumlah sebenarnya korban yang telah terpapar Covid-19 di suatu wilayah.