Bicara politik tentu tak pernah habis. Apalagi dibahasnya pada tahun politik. Ditambah, pemilu juga akan berlangsung tak kurang dari sebulan lagi. Pemilu legislative dan pemilu presiden akan serentak dilaksanakan pada 17 April mendatang.
Tentu pembahasan politik sangat enak dibumbui sedikit rasa. Agar, andrenalin para kontestan meningkat guna meraih simpati rakyat jelang pemilu ini.
Sebut saja di media tanah air. Beberapa hari ini begitu intens membahas gorengan isu tertangkap tangannya (OTT) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuzy alias Romy oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Partai yang dipimpin Romy ini berasaskan islam. Logo berlambang kabah, yang merupakan simbol umat islam melaksanakan ibadah haji atau umroh.
Masyarakat awam seperti saya, pasti mengira partai yang berada di kubu capres nomor urut 01 Jokowi tidak ada yang baik. Meski label islam nya begitu kental. Tak hanya PPP. Partai lainya yang juga disebut partai umat islam ikut jadi sorotan publik.
Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB misalnya. Partai islam yang ikut sebagai partai pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi- Ma'aruf Amin di pilpres 2019 ikut diincar KPK. Hingga jadi sorotan masyarakat.
Sehingga, saya pun berpikir untuk lebih memilih partai yang tidak membawa embel-embel agama, namun tidak pernah tercoreng dalam perbuatan tercela. Lebih baik demikian. Dari pada bawa nama agama, tapi para kadernya maling uang rakyat semua. Kan gak lucu!
Lagi-lagi berada di pihak penguasa. Sebanyak Sembilan partai sebagai pengusung dan pendukung capres nomor urut 01. Partai berlabel agama ada dua, yakni PPP dan PKB. Dua-duanya bermasalah.
PPP kadernya selaku ketua umum tengah menjalani hukuman karena terbukti menerima suap soal pembagian jabatan di Kementerian Agama. Sedangkan, dari kader PKB, ada Imam Nahrawi yang sebentar lagi ikut menyusul rekan koalisinya tersebut ke penjara.
Karena KPK sudah mengumpulkan data serta barang bukti keterlibatan menteri olahraga dan pemuda (menpora) tersebut terkait dengan kasus suap pengurusan dana hibah dari Kemenpora ke KONI.
Sebenarnya, menurut akal sehat yang saya pakai, para kader politik bernuansa islam tersebut tidak lah salah. Hanya saja, selaku kepala Negara sekaligus presiden usungan kedua partai tersebut harus mampu memenej rekan koalisinya tersebut untuk berbuat baik, alias tidak munafik.