Lihat ke Halaman Asli

DIMAS RIZQI FAJAR

Mahasiswa UIN Semarang

Memahami Konsep Teori Arhenius, Brosted-Lowry dan Lewis

Diperbarui: 13 Oktober 2021   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidrogen - Dimas Rizqi Fajar use Canva

Dalam teori asam-basa terdapat 3 teori yang menjelaskan konsep dari asam-basa secara lengkap, singkatya dalam teorinya memiliki pengertian yang berbeda-beda.

Pada teori konsep asam bisa dapat dirasakan ketika memakan buah jeruk yang terasa masam. Hal itu, disebabkan pH dari buah jeruk bersifat asam.

Sedangkan, pada teori konsep basa bisa dapat dirasakan ketika tidak sengaja mencicipi sabun mandi yang terasa pahit. Hal ini, disebabkan oleh pH dari sabun mandi bersifat basa.

Teori asam-basa, dibagi menjadi 3 :

  1. Teori Asam-Basa Arrhenius
  2. Teori Asam-Basa Brosted-Lowry, dan
  3. Teori Asam-Basa Lewis

Perlu diketahui bahwa sifat senyawa asam memiliki nilai pH <7, terasa masam, bersifat korosif, mudah menguap, dan mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.

Contohnya : H2SO4 (Asam Sufat), CH3COOH(Asam Asetat atau cuka), HNO3(Asam Nitrat),

Sedangkan, sifat senyawa basa memiliki pH >7, terasa pahit, dan dapat mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.

Teori Arhenius yang mengatakan bahwa asam dapat menghasilkan spesi ion hidrogen atau [H+] jika dilarutkan kedalam pelarut air, sedangkan basa dapat menghasilkan spesi ion hidroksidaa [OH-] jika dilarutkan kedalam pelarut air.

Pada Senyawa Asam Kuat dan Basa Kuat terionisasi sempurna, maka tanda arah panah bersifat irreversible (satu arah), sedangkan pada Senyawa Asam Lemah dan Basa Lemah terionisasi sebagian saja dengan tanda arah panah bersifat reversible (dua arah).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline