Lihat ke Halaman Asli

dimas endriyanto

saya mahasiswa jurusan komunikasi dan penyiaran islam di universitas muhammadiyah jakarta

"Istidraj" Nikmat Perangkap dari Allah SWT untuk Hamba-Nya yang Membangkang

Diperbarui: 4 Juni 2023   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

cnbcindonesia.com

Dalam kehidupan ini, manusia seringkali dihadapkan pada berbagai ujian dan cobaan. Terkadang, ujian tersebut datang dalam bentuk yang jelas dan terlihat, namun ada juga ujian yang datang dalam bentuk yang terselubung dan sulit diidentifikasi. Salah satu bentuk ujian yang tidak selalu mudah dikenali adalah istidraj. 

Istidraj merupakan sebuah konsep dalam agama Islam yang mengacu pada tipu daya atau godaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada seseorang yang telah menyimpang dari jalan yang benar. Istidraj bisa dikatakan sebagai sebuah ujian tersembunyi yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang telah menyimpang, sebagai bentuk keadilan-Nya dan kesempurnaan hukum-Nya.

Allah SWT dalam Al-Qur'an menjelaskan tentang istidraj dengan jelas dalam Surat Al-A'raf ayat 182:  

"Wal-lana kaab bi'ytin sanastadrijuhum min aiu l ya'lamn(a)."

Artinya :

"Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (menuju kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui."

Dari ayat di atas, kita dapat memahami bahwa istidraj terjadi ketika seseorang yang telah berpaling dari kebenaran dan menelantarkan perintah Allah SWT, diberikan kesenangan dunia secara berlebihan oleh Allah. Kesenangan dan keberhasilan yang ia peroleh bisa membuatnya merasa terlena dan terbuai dalam kesenangan duniawi tersebut. Namun, Allah menyertakan hukuman di baliknya sebagai bentuk peringatan dan sebagai akibat dari kesalahan dan kekeliruannya. 

Istidraj bukanlah sebuah anugerah, tetapi justru merupakan sebuah hukuman yang terselubung. Allah memberikan kesenangan dunia secara sementara sebagai sarana untuk menjauhkan manusia yang telah menyimpang dari-Nya lebih jauh dari jalan yang benar. Istidraj dapat membuat seseorang semakin terlena dalam kenikmatan dunia, terus berbuat maksiat, dan semakin jauh dari kebenaran. 

Untuk menghindari jatuh dalam perangkap istidraj, sangat penting bagi setiap individu untuk tetap teguh berpegang pada ajaran agama dan menjalankan perintah Allah SWT dengan sungguh-sungguh. Salah satu cara untuk menghindari istidraj adalah dengan memperkuat hubungan dengan Allah melalui ibadah, dzikir, dan memperbanyak bacaan Al-Qur'an. Selain itu, memiliki pemahaman yang baik tentang agama dan meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya menjaga diri dari godaan dunia juga menjadi langkah yang penting dalam menghadapi istidraj. 

Dalam hidup ini, ujian dan cobaan adalah bagian yang tidak terpisahkan. Istidraj merupakan salah satu bentuk ujian tersebut, yang datang dalam wujud tipu daya dan godaan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk senantiasa berpegang teguh pada agama, mengenali tanda-tanda istidraj, dan menjaga diri agar tidak terperangkap dalam tipu daya tersebut. Dengan begitu, kita dapat menghadapi setiap ujian dengan bijaksana dan memperoleh rida Allah SWT."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline