Lihat ke Halaman Asli

Dimas Dharma Setiawan

Penulis Artikel di Banten

Puisi: Tentram yang Dirindukan

Diperbarui: 7 Oktober 2020   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis | dokpri

Aku tidak sampai bertanya pada kakek dan nenek

Bagaimana Indonesia kala itu

Aku hanya menelisik akal-akal yang tersurat

Juga mengikuti suara-suara peradaban

Kisahnya kala itu masa keterbatasan

Televisi cuma ada di Balai Desa

Radio baterai menyala di beberapa rumah warga

Lampu teplok menyinari bocah mengaji

Petani pergi meladang di kesejukan pagi

Kicauan burung menemani langkahnya

Sawah terhampar luas dengan padi yang menguning

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline