Kehidupan adalah siklus yang terus berputar bagi semua mahluk hidup. Bertumbuh, berkembang hingga akhirnya mati oleh “waktu”. Hewan, tumbuhan, manusia mengalami siklus ini ratusan hingga jutaan tahun sejak bumi terbentuk. Fase yang terus berulang, hidup lalu mati.
Kehidupan yang sesaat ini akan kita tinggalkan kelak. Dunia dan seisinya. Semua kenangan dan sejarah kehidupan kita tersapu bersih dari peradaban manusia. mengulangi siklus yang sama selama ribuan tahun hanya untuk berakhir pada kematian. Lantas untuk apa kita hidup?.
Sebagai kaula muda yang sedang turut sibuk mencari jati diri diantara kesibukannya yang lain, pernahkah terbesit di pikiran kita apa makna dari kehidupan?
Menurut narasumber kami, kita sebut saja T, umur 19 tahun menyebut “Hidup adalah perjalanan kita dari titik awal “lahir” hingga titik akhir “kematian”. “Nantinya selama “perjalanan” kita dari awal hingga akhir, banyak yang akan kita alami hingga memberi kita pengalaman”. Ujarnnya
Bagi T, banyak hal-hal yang ingin dia lakukan selama “perjalanan”-nya menjalani kehidupan. Untuk saat ini, pengalaman adalah hal utama yang ia cari menjalani masa mudanya.
Berbeda dengan D, 16 tahun. Beginya, hidup adalah perubahan. “menurutku ya mas, selama kita hidup, kita itu terus berubah. Entah karena lingkungan pertemanan, ngobrol sama orang yang lebh tua, atau peristiwa yang kita alami. Segala hal yang kita alami pasti ngerubah kita. Bisa signifikan, atau tidak”.
Menurut D, manusia terus mengalami perubahan. Baik secara sikap, pengetahuan, kebijaksanaan, dan lain-lain. Perubahan ke arah yang lebih baik atau tidak adalah suatu yang tak terhindarkan bagi kita manusia selama hidup.
“Menurut saya juga ya mas, dalam kehidupan ini, ada baiknya juga kita berbagi kebahagiaan. Karena bagiku, kurang aja kalo kita bahagia sendirian.”tuturnya. D berpendapat demmikian karena dia terinspirasi dari cara hidup pamannya. “om saya suka kalo lagi punya uang, dia suka banget ngajak saya sama teman-teman saya makan bareng, dll.”
Tentu hidup adalah suatu anugrah bagi mereka yang merasakan kebahagiaan sepanjang perjalanan. Lebih baik lagi, mereka yang membagikan kebahagiaan kepada sesama. Dari mereka para remaja yang penulis wawancarai, satu hal yang jelas bahwa bagi mereka hidup adalah perjalanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H