Lihat ke Halaman Asli

Dimas AnugrahPrassetyo

Pelajar baik hati

Menyalahartikan NFT: Keberuntungan Ghozali Everyday

Diperbarui: 22 Januari 2022   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Akhir-akhir ini publik dibuat heboh oleh berita Ghozali everyday, namanya sampai diliput oleh media luar negri. Tapi sebelum membahas lebih lanjut mari kita mengenal siapa itu Ghozali everyday dan apa yang dia lakukan sampai namanya viral di media sosial?. Ghozali everyday atau pemiliki nama asli Sultan Gustaf Al Ghozali merupakan mahasiswa semester akhir di kampus Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.

Ghozali everyday mendadak viral karena berhasil menjual foto-foto selfie miliknya dengan format NFT bernilai miliaran rupiah. Namun, apa itu Nft? Ntf merupakan satu jenis aset digital yang tidak dapat dipertukarkan yang tercatat di blockchain, atau teknologi penyimanan data digital. Konsep NFT bermula pada 2012 yang pada waktu itu masih menggunakan istilah Colored Coin (Koin Berwarna).

Fungsi sebenarnya dari Colored Coin ini adalah sebagai media yang mewakili barang-barang di dunia nyata dan sebagai tanda kepemilikan dari sebuah aset seperti logam mulia, mobil, rumah, bahkan obligasi perusahaan. Dengan adanya pihak Blockchain yang merekam setiap pergantian kepemilikan atas aset-aset digital ini, sistem Colored Coin ini sudah dipastikan sangat aman.

Token Nft dapat kita jumpai di OpenSea, salah satu platform marketplace yang biasa digunakan penjual, pembeli, dan kreator aset digital untuk bertransaksi dengan mata uang kripto ethereum (ETH). Ghozali menjual foto fotonya melalu platform Opensea. Selfie Ghozali awalnya hanya dibanderol dengan harga 0,001 ETH atau sekitar Rp45 ribu. Namun harga penjualan tertinggi dari salah satu fotonya kini mencapai 11 ETH atau sekitar Rp47 miliar. Hal ini tentu saja membuat Ghozali kaya mendadak dan menjadi pusat perhatian, khususnya di dunia bisnis NFT.

Ghozali menjual total 933 foto selfie yang diambilnya selama lima tahun sejak 2017 hingga 2021, Ia sendiri tak pernah menyangka bahwa foto yang dijualnya dapat laku senilai 3 ETH atau sekitar Rp14 juta sampai 11 ETH atau Rp47 miliar. Karna menjadi miliarder dadakan banyak media mengangkat topik tentang Ghozali seakan ia menjadi suatu fenomena baru yang tidak disangka sangka sebelumnya.

Banyak orang awam bertanya tanya mengapa foto Ghozali bisa laku mahal? Beberapa ahli menyimpulkan bahwa foto Ghozali langka dan memiliki keunikan sebab Ghozali melakukannya bertahun tahun dan menjadi pionir untuk orang orang melakukan itu. Namun, Ghozali juga memberikan dampak buruk bagi market Opensea karena banyak orang ingin mencoba keberuntungan seperti Ghozali tanpa mengerti apa itu Opensea dan produk apa saja yang bisa dijual disana, ini membuat pasar Opensea dipenuhi foto selfi, foto ktp atau produk yang tidak bernilai. Laman OpenSea kini layaknya marketplace.

Beberapa orang juga meramaikannya dengan mengunggah beberapa produk yang bisa dijual seolah platform OpenSea adalah toko online. Dikuatirkan pasar Opensi dimasuki oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu kita harus berhati hati dalam membeli atau menjual suatu produk karena melihat pasar Opensea kini menjadi pusat perhatian banyak orang.

Apa yang didapat Ghozali tidak hanya keberuntungan belaka apa yang dialakukan merupakan ide yang cemerlang maka dari itu jika kita ingin sukses seperti Ghozali contohlah kekreatifannya. Ghozali menempuh proses yang lama untuk dapat seperti sekarang, ia memiliki kegigihan yang kuat sampai bisa konsisten melakukan hal tersebut selama  bertahun tahun.Ghozali dapat menjadi sosok inspiratif bagi anak muda karena hal yang terlihat tidak mungkin dapat menjadi mungkin apabila kita gigih dan tekun akan apa yang kita percayai.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline