"Yang muda, yang berkarya", kalimat yang tepat untuk wirausahawan muda bernama lengkap David Cahyanto, menurut saya. Pemilik salah satu resto masakan Jepang di Jogja tersebut mengawali karirnya sebagai wirausahawan di bidang kuliner sejak tahun 2010, tepatnya pada 8 Mei 2010. Nagoya Japanese Fusion Resto atau yang lebih dikenal dengan Nagoya Fusion ia dirikan bersama mantan pacarnya, kala itu.
Sabtu, 12 Agustus 2017 yang lalu, beberapa teman-teman Kompasianer Jogja berkesempatan untuk menjajal rasa milik Nagoya Fusion yang berlokasi di Jl. Sardjito 11 Yogyakarta. Kesempatan jamuan makan kala itu bukan semata-mata untuk berpesta maupun mengumbar jumawa, jamuan makan adalah bonus dari berbagi inspirasi kecil pengusaha resto tersebut.
Setelah kurang lebih tujuh tahun berdiri, usaha yang digawangi mas David dan isterinya tersebut bukanlah tak mengalami kendala yang berarti. Jatuh-bangun dalam membangun usaha tersebut baginya adalah bumbu dalam meraih kesuksesan hingga sekarang.
Kilas Balik
David Cahyanto adalah salah satu mahasiswa Indonesia yang beruntung untuk menjejakan kaki di negeri Sakura. Di Jepang, tepatnya di Nagoya, ia berstatus sebagai mahasiswa pertukaran pelajar. Selain belajar, pemuda yang gemar akan kuliner tersebut tak menyianyiakan kesempatan untuk menjajaki kuliner yang ada di negara Jepang, khususnya di Nagoya.
Berangkat dari kedai ke kedai, ia belajar satu hal tentang kuliner di Nagoya. Meskipun menu yang disajikan di kedai-kedai tersebut pada dasarnya sama, namun masing-masing kedai memiliki ciri khas cita rasa yang berbeda. Orang Jepang memang mengutamakan kualitas dibandingkan kuantitas. Itu adalah hal yang mendasar yang ia ingat betul dan ia catat dalam ingatannya.
Tak puas hanya menjajaki kuliner dari satu tempat ke tempat lain. Ia pun memulai eksperimen dalam meracik kuliner Jepang. Kerinduannya akan kuliner di Nagoya mendorongnya untuk melakukan hal tersebut. Beruntung, ia memiliki seorang mama yang gemar memasak. Bersama mamanya tersebut, ia memulai eksperimen. Bermodal dari ingatan cecapan lidahnya merasakan kuliner Jepang, ia sampai hafal betul rasa masakan satu dengan yang lainnya.
Mengawali Karir
Setelah cukup lama bereksperimen bersama sang mama, akhirnya mas David memberanikan diri untuk memulai usaha kuliner masakan Jepang. Kuliner masakan Jepang di Indonesia harganya tidaklah murah, dikarenakan bahan-bahan masakannya harus diimpor dari negara asalnya. Namun mas David dan isteri tak kehabisan akal, mereka pun memutar otak agar masakan Jepang dapat diterima oleh lidah orang Indonesia dan harganya terjangkau.
Berdirilah Nagoya Fusion. Sebuah resto yang menyajikan masakan Jepang dengan rasa yang telah dimodifikasi sedemikian rupa agar dapat diterima oleh lidah orang Indonesia. Namun hal tersebut tak lantas meninggalkan sensasi masakan tersebut dari negara asalnya.
Menjadi Wirausahawan Muda
Kejeliannya dalam melihat peluang bisnis di Indonesia akhirnya membuahkan hasil manis. Dimulai dari satu resto di Yogyakarta, kini pemuda tersebut sudah memiliki belasan resto yang tersebar di Indonesia. Tak hanya di pulau Jawa, resto-resto tersebut juga tersebar hingga ke pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.
Ia pun tak sendirian. Outlet-outlet yang tersebar di beberapa pulau tersebut bukanlah milik ia seorang. Dengan menggunakan sistem kemitraan, mas David bermaksud mengajak orang lain untuk maju dan sukses bersama. Tak hanya sekadar membuka lapangan pekerjaan, pemuda lulusan Bahasa Jepang Universitas Gadjah Mada tersebut bertekad menyebarkan virus kewirausahaan.
Sistem kemitraan tersebut ia rintis pada tahun 2011. "Kami mengajak siapa saja yang ingin dan minat membuka usaha yang sama, dengan nama merek yang sama, dengan resep dan standar operasional yang sama. Kami menawarkan paket di laman kaminagoyafusion.net", terang mas David di dalam jamuan makan kala itu.