Lihat ke Halaman Asli

Dimas Anggaru Pratama

Pembelajar yang haus ilmu

Adik-Kakak Asal Pati Dipaksa Warga Rembang 'Mudik'

Diperbarui: 21 Juni 2017   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Menjelang lebaran Idul Fitri yang menyisakan 4 hari lagi, warga di Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah meminta tokoh utama LSM JMPPK Gunreto dan Gunarti 'mudik' ke kampung halamannya, di Kabupaten Pati sekaligus 'mudik' ke jalan yang benar. Pasalnya selama ini meski mereka beridentitas sebagai warga Pati namun aktivitas 'huru-hara'-nya banyak dilakukan di Rembang, terutama tak henti-hentinya mereka memprovokasi warga untuk menolak hadirnya perusahaan negara PT Semen Indonesia di Rembang. Tak hanya di rembang kakak beradik yang berprofesi petani ini juga mondar mandir Jakarta, entah apa yang mereka urusi. Diawal Juni 2017 Gunarti baru saja pulang dari Jerman, iya Jerman. Positif thinking aja Gunarti menjual 'padi' hingga ke Jerman.

Diketahui, perusahaan BUMN PT Semen Indonesia sejak 2014 membangun pabrik di Rembang. Rencana perusahaan negara tersebut untuk menambang bahan baku semen sebenarnya bukan pihak pertama yang melakukan aktivitas, sebelum-sebelumnya sejak tahun 1994-an sudah berdiri puluhan perusahaan swasta dan warga yang melakukan penambangan di areaa tersebut. Barangkali, hadirnya Semen Indonesia mengancam keberlangsungan puluhan perusahaan swasta lain yang sudah lebih dulu ada disana. 

Dibuatlah isu-isu kerusakan lingkungan, dan Gunretno dengan JMPPK-nya mengkambinghitamkan Semen Indonesia biar angkat kaki dari Rembang. Justru jika dilihat dari kenyataanya, bertolak belakang dengan tuduhan Gunretno, Semen Indonesia tidak hanya akan melakukan aktivitas penambangan (saat ini menunggu hasil KLHS), tapi turut aktif bertanggungjawab terhadap kelestarian lingkungan, menciptakan lahan pertanian baru, meningkatkan taraf hidup masyarakat dan peduli pada pendidikan warga Rembang yang saat ini masih tergolong rendah.

Wajar saja akhirnya di momen menjelang Idul Fitri ini, warga Rembang meminta mereka adik kakak Gunretno dan Gunarti 'mudik' ke jalan yang benar; jalan yang benar tanpa kebohongan mencatut nama ultramen, power rangers, 30 balita dalam alat bukti di persidangan; jalan yang benar tanpa mengulangi bohongnya aksi longmarch Rembang-Semarang yang kenyataannya menumpang truk koli; jalan yang benar tanpa provokasi Presiden, Menteri, DPR, warga Indonesia dengan aksi ngecor kakinya yang bahkan hingga merenggut satu korban jiwa; dan jalan yang memang benar peduli lingkungan tetapi dengan aksi nyata di masyarakat, mengedukasi bukan provokasi, mengajak bukan membajak, dan menolong warga bukan dengan menodong.

Yuk Gun, sebelum terlambat! Kalau terlambat ya sudah itu nasibmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline