Lihat ke Halaman Asli

Dimas Akmal

Mahasiswa Hukum yang (lumayan) gemar menulis

Mencari Makna dalam Penderitaan: Sebuah Pandangan Viktor E Frankl

Diperbarui: 11 Januari 2021   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Anastase Maragos, unsplash.com

Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa Tuhan memberikan cobaan yang begitu berat dalam hidup kita? Semua kehilangan, kegagalan, keputusasaan, kehampaan, dan kesedihan dalam kehidupan yang kita alami seperti tiada akhirnya berdatangan. Waktu demi waktu, penderitaan selalu datang, bahkan tanpa peringatan sekalipun. 

Tentu rasanya sulit bagi kita untuk dapat memaknai semua jenis penderitaan kehidupan, sebab terkadang kita tidak menemukan alasan mengapa kita harus menjalani penderitaan dalam kehidupan. Padahal, sesungguhnya setiap manusia bersedia untuk menderita dalam kehidupan, asalkan mereka tahu untuk apa mereka menderita, seperti yang diungkapkan oleh Viktor E. Frankl.

Viktor E. Frankl adalah seorang psikiater dan neurologi pencipta teori Logoterapi yang lahir pada 26 Maret 1905 di Wina, Austria. Sejak kecil, Frankl sudah memiliki ketertarikan pada dunia psikologi dan sempat bertukar kabar dengan Sigmund Freud, penemu teori Psikoanalisis. 

Pada saat Nazi berkuasa di Jerman pada saat Perang Dunia II, Frankl dan keluarganya dikirim ke kamp konsentrasi untuk menjalani kerja paksa karena mereka memiliki keturunan Yahudi. Ayah, ibu, saudara, dan istrinya yang sedang hamil meninggal dalam kamp konsentrasi yang terpisah dari Frankl. 

Frankl menjalani kehidupan dalam kamp konsentrasi yang amat mengerikan, dimana terjadi kekerasan dan perlakuan tidak manusiawi setiap harinya yang dilakukan oleh para penjaga tahanan kepada tahanan. 

Frankl mengamati, bahwa ada beberapa tahanan yang lebih cepat meninggal dan ada yang bertahan lebih lama. Menurutnya, harapan adalah hal yang bisa membuat seseorang bertahan meskipun berada di situasi yang terburuk sekalipun.

Viktor Emil Frankl. Sumber: wikipedia

Viktor E. Frankl berpendapat bahwa keinginan manusia adalah keinginan untuk bermakna (will-to meaning). Menurutnya, kehidupan selalu memberikan makna dan makna tersebut dapat ditemukan melalui tiga hal, yaitu pekerjaan, orang (cinta), dan penderitaan. 

Khusus untuk penderitaan, Frankl tidak berpendapat bahwa kita harus menderita untuk mencapai makna, sebab tidak ada gunanya menyakiti diri sendiri. Penderitaan disini dimaksudkan pada penderitaan yang tidak disebabkan karena perbuatan sendiri. Semisal bencana alam atau meninggalnya orang yang kita sayangi.

Apabila datang sebuah penderitaan, sesungguhnya kita memiliki waktu untuk meresponsnya. Bagi Frankl, semua bisa direnggut dari seorang manusia kecuali satu, yaitu kebebasan terakhir untuk menentukan sikapnya sendiri terhadap sesuatu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline