Jika tak melihat status whatsapp beberapa teman saya, mungkin saya tak akan ingat jika hari ini adalah peringatan sumpah pemuda. Sebegitu apatiskah saya atau mungkin memang memori ingatan saya sudah mulai melupakan beberapa hal seiring bertambahnya usia.
Saya yang juga bagian dari generasi muda seharusnya ikut bahu membahu dalam menjaga semangat sumpah pemuda itu. Atau minimal tak melupakan tanggal bersejarah tersebut. Karena tonggak sejarah kemerdekaan bangsa ini salah satunya diawali dari peristiwa sumpah pemuda 28 Oktober 1928.
Baca juga: Makna Sumpah Pemuda, Anak Muda Berjiwa Patriotisme
Peristiwa sumpah pemuda 92 tahun yang lalu bertekad menyatukan semangat sebagai tanah air, bangsa, dan berbahasa yang satu, Indonesia. Semangat itulah yang kemudian membawa kita pada kemerdekaan seperti yang kita rasakan sampai saat ini. Kemerdekaan yang mungkin akan sulit diraih jika bangsa ini belum bersatu.
Gelora semangat sumpah pemuda tetap terjaga pada masa awal pasca kemerdekaan. Semua elemen saling bahu membahu mempertahankan kemerdekaan yang masih diusik oleh bangsa lain. Begitu juga di era modernisasi saat ini semangat sumpah pemuda seyogyanya harus tetap terpatri dalam sanubari semua penduduk negeri utamanya para generasi muda.
Ada sebuah pertanyaan yang sempat terlintas dipikiran saya tentang respon generasi muda saat ini terkait pemaknaan sumpah pemuda. Jika dulu generasi muda bersumpah untuk bersatu dalam sebuah bingkai Indonesia demi sebuah kemerdekan, bagaimana sikap yang tepat generasi muda saat ini dalam memaknai sumpah pemuda?
Bonus demografi yang terjadi saat ini menunjukkan jumlah usia muda produktif yang melimpah. Kondisi yang demikian selain membawa berkah juga pasti ada masalah yang membuntuti. Jika tidak dikelola dengan tepat masalah akan semakin bertambah karena tidak adanya kebijakan yang mengakomodir semua kebutuhan generasi muda.
Baca juga: Mata yang Tidak Lagi Sipit Setelah Sumpah Pemuda Dikumandangkan
Akibatnya generasi muda akan semakin rapuh dan tentunya akan berdampak buruk bagi suksesi kepemimpinan masa depan. Mengapa demikian, karena seperti kata bijak, pemuda saat ini adalah pemimpin yang akan datang.
Momentum peringatan hari sumpah pemuda harus menjadi pengingat bagi generasi muda untuk mewujudkan cita-cita Bangsa Indonesia. Keadaan geopolitik saat ini serta pandemi virus corona yang masih belum sirna menjadi tantangan bagi generasi penerus untuk tetap berada dijalan yang lurus, jalan yang diyakini akan membawa generasi muda pada puncak tertinggi suatu saat nanti.
Lalu bagaimana kita harus memaknai sumpah pemuda di era saat ini? Berjanji pada diri sendiri untuk bersungguh-sungguh dalam setiap langkah kehidupan menurut saya adalah hal utama yang harus kita pegang.