Selama ini media pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus masih dirasa minim dan terbatas jumlahnya. Tak terkecuali bagi siswa penyandang tunarungu
Kurangnya akses yang memfasilitasi siswa dalam pembelajaran akan berdampak pada hasil capaian pembelajaran. Terlebih lagi bagi mata pelajaran yang membutuhkan tingkat kognitif tinggi seperti IPA. Data menunjukkan sebagian besar dari siswa berkebutuhan khusus masih merasa kesulitan dalam memahami inti materi IPA karena keterbatasan yang dimilikinya.
Berangkat dari Hal tersebut yang mendasari Tim Bonetuli (LIDM) UM yang diketuai oleh Dimas Abdillah (Pendidikan Biologi 2022), dengan anggota Khalwa Afiana Saidah (Pendidikan Biologi 2022), Halimatus Sa'diyah (Pendidikan Biologi 2020) dan Lia Anatasya (Pendidikan Luar Biasa 2022). Di bawah bimbingan Ibu Ajeng Daniarsih, S.Si., M.Si menciptakan Media Pembelajaran Digital pada pembelajaran IPA materi sistem skeletal berbasis aplikasi berbantuan bahasa isyarat (SIBI) Bagi siswa Penyandang Tunarungu.
Bonetuli ini dikembangkan dengan mengadopsi torso skeletal hewan vertebrata yang terintegrasi dengan aplikasi guna meningkatkan literasi digital dan minat siswa dalam belajar sistem skeletal. Fitur utama dalam aplikasi Bonetuli yaitu video materi pembelajaran yang diterjemahkan kedalam bahasa isyarat (SIBI), hal ini didasarkan pada hasil observasi kami di salah satu sekolah luar biasa di daerah kota malang yaitu SLB ABD Negeri Kedung Kandang. Ibu Rusmiati selaku guru di sekolah tersebut mengungkapkan keterbatasan sumber dan media pembelajaran yang digunakan dalam kelas memaksanya untuk mencari media pembelajaran di media sosial yang tidak dapat dipastikan tingkat keakuratannya.
Dimas menjelaskan, beberapa fitur lainnya dari Bonetuli yaitu Bonetuli games, Bonetuli qius yang berbasis teknologi AI yang masih terus melakukan pengembangan dengan memperhatikan model kebutuhan, analisis desain, yang dibantu oleh Validasi ahli materi dan media dengan tujuan dapat menambah pengalaman belajar siswa.
Lia Anatasya menerangkan rencana jangka pendek yaitu mengimplementasikan media pembelajaran yang dibuat oleh timnya di SLB ABD Negeri Kedungkandang, sementara visi jangka panjangnya adalah untuk memperluas penggunaannya ke sekolah-sekolah berkebutuhan khusus di wilayah Malang Raya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H