Lihat ke Halaman Asli

Penyuluhan Bahaya Miras dan Dampak bagi Kesehatan kepada Generasi Milenial (SMP)

Diperbarui: 15 Agustus 2021   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Minuman keras (Miras) merupakan minuman yang mengandung alkohol dari persentase yang kecil sampai persentase yang tinggi. Miras juga menjadi salah satu obat bagi kesehatan tubuh atau penyembuhan penyakit dengan resep atau pengawasan dokter secara langsung.
Dari situ muncul penggunaan miras yang menyasar kalangan melenial di Indonesia terutama anak SMP yang menjadi sasaran utama miras, karena pada masa usia tersebut anak sering ingin tahu apa yang belum diketahui seperti halnya miras tersebut.
Dalam program kerja saya di “KKNT WUJUDKAN DESA BANGKIT”, saya mensosialisasikan bahaya dan dampak buruk miras terhadap kesehatan tubuh dan menjauhkan generasi milenial agar tidak terjerumus terhadap dunia hitam miras. Dalam mensosialisasikan bahaya dan dampak buruk miras, saya mengajak generasi milenial terutama anak sekolah menengah pertama (SMP) untuk lebih berhati-hati dalam mencari keingintahuan terhadap dunia baru di luar sana.
Dampak dan bahaya miras bagi kesehatan antara lain;
1.Kecanduan miras
2.Membuat lupa ingatan
3.Susah mengontrol emosi
4.Mudah marah
5.Suka menyendiri
6.Halusinasi
7.Merusak organ dalam (jantung, paru-paru, ginjal dan lainnya)
8.Mudah sakit-sakitan terutama organ dalam tubuh
9.Badan menjadi lemas
10.Mudah mengantuk
Dari beberapa penjelasan tentang dampak dan bahaya miras bagi kesehatan dapat disimpulkan bahwa miras memiliki efek samping yang sangat berdampak bagi kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian bila mempunyai persentase alkohol lebih dari 50%, maka dari itu jauhi minuman keras sejak dini dan berilah wawasan atau pengetahuan tentang bahaya miras bagi kesehatan dan dampak buruknya bila mengonsumsi setiap hari. Pengetahuan dan wawasan tentang miras harus di ajarkan sejak dini agar tidak terjerumus ke dalam dunia hitam minuman keras.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline