Lihat ke Halaman Asli

Literasi Digital dalam Menghadapi Tahun Politik 2024

Diperbarui: 12 Juni 2023   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Namila Ajeng Syawitri, Julhi Hadial Asrori, Bintang Muhammad Azmi Zaidan, Ahmad Bastomil Hikam, Bagas Anandya Mustafa isnain, Ilham Restu Shanjaya

Program Studi Arsitektur, Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Isi Materi 

4 Pilar Literasi Digital : 

  1. Keterampilan digital

  2. Etika digital

  3. Keamanan digital

  4. Budaya digital

Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai demokrasi dengan sistem pemerintahan presidensial yang dikepalai oleh presiden dan dipilih melalui pemilihan umum (pemilu) yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Maka peran digital dalam pemilu tahun 2024 akan tetap menjadi faktor penting dalam membentuk proses pemilu dan pengaruhnya terhadap pemilih.

Pemilih pemula adalah pemilih yang baru pertama kali memilih karena usia mereka baru memasuki usia pemilih. Penelitian menunjukan bahwa pemilih pemula aktif menggunakan media digital dan menjadikan media digital sebagai sumber informasi utama. Pemilih pemula sangat berpengaruh dalam perebutan suara, khususnya melalui kampanye di media sosial. Pemilih cenderung memilih pasangan yang aktif dalam memberikan informasi melalui media sosial karena dianggap tepat dan menarik.

Dengan berkembangnya zaman menggunakan internet dan media sosial pada masyarakat khususnya remaja, menjadikan internet dan media sosial menjadi sarana masyarakat untuk berpatisipasi dalam beropini pada ruang publik. Oleh karena itu perlu adanya penggunaan etika digital dalam menggunakan internet dan media sosial untuk berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku. Di Indonesia terdapat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang mengatur bagaimana komunikasi, interaksi, dan transaksi harus dilakukan melalui Internet dan sanksi jika dilanggar, sehingga tercipta etika berinternet dan media sosial dalam membangun budaya digital yang santun di era trasnformasi digital.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline