Lihat ke Halaman Asli

Pendekatan Efektif untuk Mengatasi Ketakutan Siswa pada Matematika

Diperbarui: 26 Juli 2023   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendekatan Efektif untuk Mengatasi Ketakutan Siswa pada Matematika

Oleh:

Dimas Teguh Nur R (34202200015)

Mahasiswa Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Unissula

Dosen Pengampu:

Dr. Imam Kusmaryono, M.Pd.

Dosen Fakultas Pendidikan Matematika

Pembelajaran matematika sering kali dianggap sulit oleh banyak siswa di berbagai tingkatan Pendidikan. Tantangan ini dapat menciptakan rasa frustasi dan kecemasan yang signifikan dalam proses belajar. Namun, penting bagi kita untuk memahami bahwa matematika yang sulit bukanlah hal yang dapat diatasi. Dengan pendekatan yang tepat dan ketekunan, kita dapat membantu siswa mengubah persepsi mereka tentang matematika yang sulit menjadi peluang untuk tumbuh dan berkembang secara akademik.

Takut atau cemas terhadap matematika dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi kecemasan atau ketakutan siswa terhadap matematika. Berikut beberapa faktor yang menyebabkan kebanyakan siswa takut akan matematika:

  • Pengalaman Negatif
  • Pengalaman negative sebelumnya dengan matematika, seperti kesulitan memahami konsep atau prestasi rendah dalam ujian matematika, dapat menciptakan ketakutan dan kecemasan yang berkelanjutan.
  • Tekanan dan Harapan
  • Tekanan dari orang tua, guru, atau teman sebaya untuk berhasil dalam matematika dapat menciptakan kecemasan yang berlebihan pada siswa. Harapan yang terlalu tinggi dapat membuat siswa merasa tidak mampu memenuhi harapan tersebut.
  • Gaya Pengajaran
  • Gaya pengajaran guru yang tidak efektif atau kurang motivasi dalam mengajar matematika dapat mempengaruhi minat dan kepercayaan diri siswa dalam mempelajarai mata pelajaran tersebut.
  • Kurikulum dan Materi yang Sulit Dipahami
  • Jika kurikulum atau materi matematika yang diajarkan terlalu sulit atau tidak sesuai dengan tingkat pemahaman siswa, hal ini dapat meningkatkan kecemasan dan ketakutan mereka.
  • Persepsi Negatif terhadap Matematika
  • Siswa mungkin memiliki persepsi negative terhadap matematika yang berkembang dari lingkungan sekitar mereka. Misalnya, jika mereka sering mendengar orang lain mengatakan bahwa matematika sulit atau tidak penting, mereka mungkin merasa takut atau kurang termotivasi untuk belajar matematika.
  • Kurangnya Keterampilan dan Kepercayaan Diri
  • Kurangnya keterampilan matematika dan kepercayaan diri dalam kemampuan matematika juga dapat menyebabkan siswa merasa takut. Mereka mungkin merasa tidak mampu menyelesaikan tugas matematika atau merasa inferior dibandingkan dengan teman-teman merak.
  • Gaya Belajar yang Tidak Cocok
  • Siswa mungkin memiliki gaya belajar yang tidak sesuai dengan metode pengajaran yang digunakan di kelas. Jika siswa tidak mampu memahami atau mengikuti metode pengajaran yang digunakan, mereka mungkin merasa tertinggal dan cemas.
  • Rendahnya Dukungan Sosial
  • Kurangnya dukungan sosial dari guru, teman sebaya, atau keluarga dalam belajar matematika dapat membuat siswa merasa kesepian dan tidak termotivasi. Dukungan sosial yang kuat dapat membantu mengurangi kecemasan dan ketakutan siswa terhadap matematika.

Penting bagi pendidik dan orang tua untuk memahami faktor-faktor ini dan berupaya menciptakan lingkungan belajar yang mendukung untuk mengatasi kecemasan dan ketakutan siswa terhadap matematika. Berikut akan dijelaskan cara mengatasi ketakutan siswa pada matematika dengan menerepkan strategi dan pendekatan yang efektif. Berikut strateginya:

  • Pahami Akar Ketakutan
  • Dengan mengetahui alasan di balik ketakutan ini, pendidik dapat merancang strategi yang sesuai untuk membantu siswa mengatasi ketakutan mereka.
  • Ciptakan Lingkungan Belajar yang Positif
  • Menciptakan lingkungan belajar yang positif sangat penting dalam mengatasi ketakutan siswa pada matematika. Para pendidik hanya menciptakan atmosfer yang mendukung, di mana kesalahan dianggap sebagai kesempatan untuk belajar dan eksplorasi. Mendorong kerja sama antar siswa, memberikan pujian yang konstruktif, dan memberikan umpan balik yang positif dapat membantu siswa merasa lebih percaya diri dan terlibat dalam pembelajaran matematika.
  • Terapkan Pendekatan Konkret
  • Saat menghadapi konsep matematika yang abstrak, siswa seringkali kesulitan memahami hubungannya dengan duia nyata. Menggunakan bahan ajar yang konkret dan aplikatif, seperti manipulative matematika atau contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari, dapat membantu siswa membangun pemahaman yang lebih baik.
  • Latihan yang Terarah dan Bertahap
  • Memberikan Latihan yang terarah dan bertahap juga merupakan strategi efektif untuk mengatasi ketakutan siswa terhadap matematika. Mulailah dengan masalah yang lebih mudah dan tingkatkan kompleksitasnya secara bertahap. Ini memberikan siswa kesempatan untuk membangun kepercayaan diri mereka secara bertahap dan merasa lebih nyaman dengan materi yang sulit.
  • Pemberian Dukungan Individual
  • Memberikan bimbingan tambahan, menyediakan waktu ekstra untuk menjawab pertanyaan, atau menawarkan sumber daya tambahan yang sekiranya dapat membantu siswa tersebut untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline