Lihat ke Halaman Asli

Dimas Setiawan

Pembelajar

Optimasi Branding Digital Kingkong Macaroni

Diperbarui: 14 November 2023   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kingkong Macaroni dan Komunitas UMKM, Dok. Pribadi


Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tumbuh subur di sejumlah daerah. Ini terlihat dari data yang dilaporkan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), total UMKM di Indonesia tembus 8,71 juta unit usaha pada 2022. Dimana Pulau Jawa mendominasi dimana untuk Jawa Timur sendiri tercatat sebanyak 1,15 juta unit. (Katadata 2023)

Pertumbuhan UMKM Kota Madiun sendiri terbilang signifikan dalam setahun terakhir. Tercatat ada 23 ribu pelaku UMKM mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah tersebar di 27 Kelurahan di 3 Kecamatan yakni Kartoharjo, Taman dan Manguharjo. Berbagai langkah dilakukan Pemerintah Kota Madiun untuk menumbuhkan sekitar 23 ribu pelaku UMKM di Kota pecel ini. Dalam menumbuhkan 23 ribu UMKM tersebut, terdapat tiga langkah yang dilakukan Pemerintah Kota Madiun. 

Ketiga langkah itu, 1) fasilitasi permodalan, 2) pembinaan, 3) hingga pemasarannya (kominfo 2022). Terdapat 5 kendala terbesar UMKM Indonesia dalam melakukan transformasi Digital diantaranya adalah 1) kurang pembiayaan 2) kurang pelatihan digital 3) kurangnya dukungan kebijakan 4) tidak memiliki mentor bisnis 5) infrastruktur yang kurang memadai (katadata 2022). Selain permasalahan transformasi digital , masalah lainnya adalah kondisi hiatus/berhenti sementara yang biasa terjadi di beberapa anggota UMKM, salah satunya Kingkong Macaroni.

Produk Kingkong Macaroni, Dok. Pribadi

KingKong Macaroni merupakan salah satu pelaku UMKM di kota madiun yang bergerak pada jenis olahan pangan berupa makaroni instan dengan taburan bumbu perasa. Berdiri dan mulai beroperasi pada 05 Mei 2021 , menghasilkan 23 varian rasa produk dan mendapatkan legalitas perizinan berusaha pada 15 januari 2022. Pada pelaporan per tanggal 06 Mei 2021 sampai dengan 22 Mei 2022 (1 tahunan) terdapat 125 transaksi, dan penjualan mencapai angka produksi 1271 item produk, dengan omzet mencapai Rp 12.991.500. Selain itu memliki 10 mitra kerja sama dalam bentuk reseller produk yang tersebar di area madiun dan sekitarnya. Sebagai pelaku UMKM baru tentunya pelaku UMKM memiliki awalan bagus. Namun 8 bulan terakhir mengalami penurunan transaksi penjualan bahkan berhenti produksi selama beberapa bulan terakhir, hal ini dikarenakan banyak faktor dari mulai terhambatnya proses produksi, peningkatan biaya produksi, turunnya jumlah pihak mitra kerja sama, munculnya kompetitor sejenis, serta minimnya literasi pemasaran digital maupun tradisional. sehingga dari masalah ini pihak mitra membutuhkan bantuan untuk membangkitkan kembali usaha yang sedang dalam masa hiatus / berhenti sementara, dan peningkatan ke arah transformasi digital.

Adapun solusi, program kegiatan ABDIMAS yang dilaksanakan dan teknologi tepat guna yang diberikan adalah :

  • Pembinaan dan pelatihan, pembuatan dokumen Standart Operasional Prosedur proses automatisasi sektor produksi.
  • Pembuatan teknologi E-Reseller dalam peningkatan jumlah relasi mitra KingKong Macaroni.
  • Pembinaan & pelatihan literasi pemasaran secara tradisional dan digital. Dukungan sumber daya untuk keperluan pemasaran baik secara tradisional & digital, Meliputi biaya pengiklanan, pembuatan teknologi website & landingpage Kingkong Macaroni, serta optimasi media sosial.

Kegiatan abdimas dilakukan oleh dosen program studi sistem informasi , dilakukan oleh Dimas setiawan, Mei lenawati, dan ridho pamungkas. bersama teman mahasiswa dari Program studi sistem infomasi.

kegiatan abdimas kingkong macaroni, dok. pribadi

kegiatan abdimas kingkong macaroni, dok. pribadi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline