Lihat ke Halaman Asli

Dimas Setiawan

Pembelajar

Pembangunan Rumah Kompos sebagai Upaya mengatasi Langkanya Pupuk Organik di Desa Puntukdoro, Magetan

Diperbarui: 17 Agustus 2021   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Desa PuntukDoro merupakan salah satu Desa yang berada di Kaki Gunung lawu, Memiliki keunikan dengan julukan Kampung Sapi. Sebagian besar masyrakatnya berprofesi sebagai peternak dan petani yang tergabung dalam kelompok Ternak Maju Bersama, dengan ketua Bapak Marno, dan Kelompok Tani Mulyo Sejati yang diketuai oleh bapak Pamuji Rahayu. 

Dibalik indahnya dan asrinya Desa ini tentunya terdapat permasalahan yang mana masyarakatnya kesulitan untuk mendapatkan pupuk organik yang sehat. Sehingga diperlukan adanya Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Apalagi di Masa Pandemi ini tentunya menjadi tambahan beban tersendiri jika diharuskan untuk melakukan pengadaan pupuk Non organik, selain berat dari segi biaya operasional, juga tentunya tidak baik untuk jangka panjang yang mana kita ketahui pupuk Non organik akan berpotensi merusak tingkat kesuburan tanah.

Para peneliti dan Dosen Universitas PGRI madiun, tertarik untuk membantu berbagai permasalahan yang terdapat di kampung sapi ini. Dimana melalui kegiatan (PPDM) Program Pengembangan Desa Mitra tim PPDM UNIPMA yang terdiri dari Pujiati, S.Si., M.Si dosen Prodi Pendidikan Biologi UNIPMA dibantu rekan satu tim Nurul Kusuma Dewi, S.Si., M.Sc  dan Dimas Setiawan, M.Kom sudah memasuki tahun ke dua, yang mana di tahun pertamanya di tahun 2020 berhasil membantu, mengedukasi, dan memfasilitasi penduduk Desa Puntukdoro untuk bisa memanfaatkan limbah kotoran ternak sapi untuk dikonversikan menjadi Biogas. 

Terlebih setelah suskses dalam program tersebut Desa puntukdoro mendapatkan prestasi menjadi pemenang desa percontohan yang memiliki keunggulan teknologi Biogas. 

Uniknya lagi desain Teknologi Biogas ini selain menghasilkan Gas , juga mengasilkan suatu zat senyawa yang dinamakan Bioslurry. Bioslurry ini juga dimanfaatkan penduduk Desa puntukdoro untuk keperluan bercocok tanam, bahkan dapat menjadi lahan pemasukan finansial tersendiri bagi penduduk di Desa Puntukdoro.

dokpri

Di tahun kedua ini, Tim PPDM UNIPMA yang diketuai oleh Pujiati, S.Si., M.Si, merencanakan program untuk pembangunan rumah kompos, dimana nanti untuk pengembangan produksi kompos hasil olahan dari Teknologi Biogas, yaitu Bioslurry nantinya akan dijadikan bahan campuran yang tentunya diharapkan dapat membantu permasalah pupuk organik yang langka sekaligus mengangkat perekonomian di kampung Sapi. 

"Kami membantu kelompok tani dengan mendirikan rumah kompos yang kapasitas produksinya bisa mencapai 5 ton/satu kali produksi" terang pujiati.  Tim PPDM UNIPMA tentunya berharap pembangunan rumah kompos ini dapat menjadi solusi untuk pemanfaatan Bioslurry dan pengolahan limbah sayur dari para penduduk yang berprofesi sebagai petani dan pedagang . 

dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline