Lihat ke Halaman Asli

Penggunaan Transportasi Umum dalam Mobilitas Pelajar

Diperbarui: 30 Maret 2023   03:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan maupun aktivitas manusia terus meningkat, salah satunya ialah kebutuhan akan transportasi agar memudahkan dalam mobilitas sehari-hari. 

Transportasi merupakan salah satu faktor penting yang menjadi penggerak suatu daerah. Dengan sistem transportasi yang bagus dapat membuat pertumbuhan ekonomi yang pesat. 

Hal ini dikarenakan adanya transportasi maka jaringan antar daerah dapat saling terhubung dan menghasilkan interaksi antar daerah. Tetapi sistem transportasi yang bagus tentunya dibantu dengan fasilitas transportasi publik seperti rambu lalu lintas, trotoar dan halte. Kenyataannya, tak sedikit fasilitas transportasi publik yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. 

Hal ini membuat sistem transportasi tidak berjalan sebagaimana mestinya. Misalnya saja dengan hilangnya fungsi halte bus Damri karena rusaknya sarana prasarana pada halte, hal ini membuat para calon penumpang lebih memilih untuk naik bus Damri dari pinggir jalan, disamping kemudahan yang ada. Dengan ini, terkadang terjadi kemacetan saat bus Damri menepi di pinggir jalan.

Bandung merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang menjadi target akan urbanisasi daerah-daerah di sekitaran Bandung. Hal ini tentu saja dapat membuat kemacetan karena tingginya volume kendaraan. Pada tahun 2023 ini, penduduk kota Bandung berjumlah sekitar 2,4 juta jiwa. Selain itu dilansir dari website Dishub Kota Bandung, jumlah kendaraan pribadi warga kota Bandung tahun ini sekitar 2,2 juta unit kendaraan. 

Jumlah kendaraan yang hampir sama dengan jumlah penduduk membuat jalan-jalan di kota Bandung seringkali terjadi kemacetan parah. Salah satu penyebab terjadinya kemacetan di beberapa titik di Kota Bandung karena tingginya mobilitas masyarakat pada pagi hari maupun sore hari. Mobilitas ini biasanya terdiri dari para pekerja yang berangkat pergi ke kantornya dan juga pelajar SD, SMP, SMA maupun mahasiswa perkuliahan.

Transportasi yang digunakan oleh para pelajar mayoritas berupa kendaraan pribadi yang tentu saja dapat mengakibatkan kemacetan. Alternatif dari penggunaan kendaraan pribadi dalam rangka perjalanan menuju sekolah ialah dengan menggunakan kendaraan umum. Salah satunya ialah dengan menggunakan Bus Damri. 

Perum Damri (Perusahaan Umum Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang mempunyai tugas sebagai penyelenggara pelayanan jasa angkutan penumpang. Di Kota Bandung sendiri, terdapat kurang lebih 105 armada Bus Damri pada tahun 2021.

Sarana Prasarana transportasi yang layak dan tersedia menjadi hal yang penting bagi penunjang penyelenggaraan pelayanana transportasi umum. Prasarana transportasi terdiri dari jalan, trotoar, halte, parkiran dan rambu lalu lintas. 

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: 271/HK. 105/DRJD/96 tentang Pedoman Teknis Perekayasaan Tempat Perhentian Kendaraan Penumpang Umum, halte merupakan tempat pemberhentian kendaraan penumpang umum untuk menurunkan atau menaikkan penumpang yang dilengkapi dengan bangunan. 

Dalam pedoman ini pula terdapat persyaratan umum tersedianya halte ialah terdapat pada rute angkutan umum/bus, terletak pada jalur pejalan kaki dan dekat dengan fasilitas pejalan kaki, terdapat pada pusat kegiatan atau pemukiman penduduk, dilengkapi dengan rambu petunjuk dan tidak mengganggu arus lalu lintas. Fasilitas utama yang harus ada pada halte ialah identitas halte baik nama maupun nomor, rambu petunjuk, papan informasi trayek, lampu penerangan dan tempat duduk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline