Lihat ke Halaman Asli

Tuhan dan Senja-Nya

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Langit bersinar bersama surya yang hendak merangkak pada senja. Sejauh yang bisa diterima retina, tak ada kelam yang terdiam terlalu dalam. Tak ada sendiri yang mengingkari. Tenang, terang, tempat di mana aku bersarang. Kotaku tersayang.

Waktu selalu mengambil sesuatu yang ada di hadapanmu. Berlalu, berlalu. Senja tinggal sepotong dengan semburat merah. Meninggalkanku. Masih disini. Sendiri.

Di hadapanku masih bersisa awan menggumpal, sepertinya turut mengharu ditinggal semburat biru. Sedangkan aku, masih juga tak mampu berguru padanya yang ku sebut ‘petang’ meninggalkan ‘senja’ untuk bersua pada ‘malam’. Aku hanya tau, setiap ada yang meninggalkan, akan ada yang tertinggal. Pada akhirnya semua hanya untuk apa yang Tuhan anggap pantas dan indah..

Tertanda

dilla zhafarina

18:06, Kam 21/03/2013




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline