MalangTak terpilih sebagai tim yang masuk ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) tidak menyurutkan langkah lima mahasiswa FKIP UMM untuk terus berjuang. Dibawah bimbingan Moh. Mirza Nuryady, M.Sc, karya inovatif pemanfaatan Rambut Jagung diusung ke International Science And Invention Fair (ISIF) 2021 dan berhasil mendapatkan Gold Medal.
Karya inovatif ini berawal dari keprihatinan kondisi sosial ekonomi petani jagung yang ada di kota Batu, Jawa Timur. Selama pandemi Covid-19, harga jagung di pasaran terus menurun dan beberapa bagian dari tumbuhan jagung hanya akan berakhir sebagai limbah. Oleh karena itu, tim Rambut Jagung (Ragung) UMM ini berinovasi membuat pemberdayaan masyarakat dengan mengolah limbah rambut jagung menjadi minuman berkhasiat.
"Berawal dari keprihatinan kita dengan kondisi petani jagung, kita tergerak untuk berinovasi dan berhasil didanai Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), meskipun belum berhasil masuk ke PIMNAS," ungkap Aggy salah satu anggota tim RaGung UMM.
Namun, bukan mahasiswa UMM namanya jika patah semangat dan tidak melanjutkan inovasi yang ada. Para mahasiswa tim RaGung ini terus mengembangkan produknya yang dituliskan sebagai gagasan konkret untuk ajang bergengsi tingkat internasional, yaitu International Science And Invention Fair (ISIF) 2021. Gelaran kegiatan internasional yang dilaksanakan oleh Indonesia International Institute for Life Science (I3L), berkolaborasi dengan Indonesia Young Scientist Association (IYSA), dan International Music, Science, Energy, and Engineering Fair (BUCA IMSEF, Turki) ini berlangsung selama tujuh hari dan ditutup dengan pengumuman pemenang pada Senin (1/11/2021). Dalam gelaran ini, tim Ragung dinobatkan menjadi peraih gold medal.
Unsur yang dinilai dalam ajang ini meliputi penilaian abstrak, poster, full paper, serta kegiatan presentasi. Inovasi yang diusung oleh tim UMM adalah menekankan kebermanfaatan inovasi minuman RaGung dalam upaya pemberdayaan masyarakat petani jagung di Batu.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari perjuangan dan perbedaan latar belakang disiplin keilmuan yang membuat mereka lebih holistic dalam mendesain inovasinya. Tim ini terdiri atas Siti Mariyatul Qibtiyah (sebagai ketua) dan Aggy pramesti Wary dari Pendidikan Biologi, Olivia Margareta dari Pendidikan Bahasa Inggris, Siti Rofiatul Sazjiyah dari Sosiologi, dan Eginuari Ilhani dari Ilmu Hukum.
"Gold Medal yang diraih oleh tim RaGung UMM ini merupakan bonus atas kerja keras yang kami lakukan. Namun bukan sebagai akhir dari program pengabdian kami, bahkan sebaliknya ini adalah titik awal usaha kami untuk lebih meningkatkan eksposure terhadap produk minuman RaGung agar produksi minuman ini terus meningkat untuk kesejahteraan para petani jagung di Batu," ungkap Ria selaku ketua tim RaGung UMM.
Dalam kesempatan lain, dosen pembimbing, Moh. Mirza Nuryady, M.Sc juga menyatakan bahwa kunci keberhasilan tim ini adalah semangat yang luar biasa.
"Semangat mahasiswa tim Ragung UMM ini perlu diapresiasi. Pasalnya dalam setiap penyampaian laporan mereka selalu menunjukkan outcome yang bagus, serta daya juang untuk tidak cepat putus asa juga sangat saya acungi jempol," pungkasnya. (*fid)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H