Sumber daya manusia merupakan aset penting dan sangat berharga dalam perusahaan. Karena dalam melakukan kegiatan operasionalnya perusahaan akan selalu membutuhan pikiran dan tenaga manusia.
Untuk itu pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi maupun industri menjadi faktor yang sangat penting pula.
Mulai dari proses perekrutan tenaga kerja hingga tenaga itu dipekerjakan, organisasi atau industri harus terus melakukan upaya pengembangan tenaga kerja.
Setiap individu yang bergabung pada suatu organisasi maupun industri tentu sudah memiliki tujuan ataupun motivasi dan juga harapan atas apa yang telah dikerjakan, entah untuk memenuhi kebutuhan finansial, menambah relasi, pengalaman ataupun yang lainnya.
Dalam melakukan pekerjaannya di sebuah organisasi maupun industri, tentu setiap tenaga kerja ataupun anggota akan mengharap imbalan sesuai dengan apa yang telah disepakati dalam perjanjian/kontrak kerja, baik itu tertulis maupun tidak tertulis.
Apabila harapan dan kebutuhan tenaga kerja tidak terpenuhi sebagaimana yang disepakati dan diharapkan, hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja karyawan.
Menurut Gillmer (1961) pekerja yang memiliki sikap positif terhadap pekerjaan akan rendah tingkat absensi dan pengunduran dirinya.
Jadi sikap kerja seorang baik itu positif maupun negatif akan sangat berdampak pada produktivitasnya dalam bekerja. Terdapat banyak faktor yang dapat menjadikan sikap kerja karyawan dalam bekerja menurun, misalnya kondisi lingkungan perusahaan yang kurang baik, upah kerja yang terlalu rendah, atau jam kerja yang melebihi batas jam kerja pada umumnya.
Apabila hal tersebut terus menerus dialami oleh seorang karyawan, maka dapat terjadi turnover atau bisa kita sebut karyawan tersebut berpindah pekerjaan atau berhenti bekerja di suatu industri ataupun organisasi.
Hammer dan Avgar (2005) menyatakan bahwa karyawan akan cenderung meninggalkan sebuah organisasi apabila merasa tidak puas dengan iklim kerja dan karakteristik pekerjaannya.
Dari pembahasan diatas, sedikit banyak kita telah menyinggung hal-hal yang berkaitan erat dengan kepuasan kerja, dimana ternyata kepuasan kerja itu dipengaruhi beberapa macam aspek dan dapat menyebabkan turnover. Tentu perusahaan tidak menginginkan hal tersebut karena dapat menghambat kegiatan perusahaan.