Lihat ke Halaman Asli

Fadilla Nuril

Mahasiswa

Rasa yang Merekah

Diperbarui: 28 Mei 2024   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tokoh:
1. Mia - Seorang koki muda yang penuh semangat dan memiliki restoran kecil di pinggiran kota.
2. Eva - Seorang kritikus makanan yang terkenal dengan lidah kritisnya dan tulisan-tulisannya yang tajam.

Cerita
Pukul 10 malam di kota kecil yang sibuk, Mia masih terlihat sibuk di dapur restorannya, "Rasa Hati". Dengan keringat menetes di dahinya, dia terus mencicipi hidangan-hidangan baru yang akan dia sajikan esok hari. Tiba-tiba, pintu terbuka, dan Eva memasuki restoran dengan langkah percaya diri.

Mia: (Mengangkat kepalanya dari meja kerja) Eva! Apa yang membawamu ke sini malam-malam seperti ini?

Eva: (Menatap sekeliling restoran dengan tatapan kritis) Saya mendengar tentang restoran baru ini dan saya ingin melihat apakah benar sebagus yang orang katakan.

Mia: (Menyambut Eva dengan senyum ramah) Tentu saja, silakan duduk. Ada yang bisa saya sajikan untukmu?

Eva: Saya ingin mencoba hidangan andalanmu. Saya mendengar kabar bahwa Anda memiliki bakat yang luar biasa dalam memadukan rasa.

Mia: (Bangga) Terima kasih atas pujianmu. Saya akan segera menyajikannya untukmu.

(Mia kembali ke dapur sambil membawa pesanan Eva. Dia menyajikan hidangan dengan penuh perhatian, menempatkannya di depan Eva dengan harapan yang tinggi.)

Eva: (Mencicipi hidangan dengan ekspresi serius) Hmm, ini menarik.

Mia: (Tertegun) Apa yang Anda maksud dengan 'menarik'?

Eva: Rasanya unik, tapi ada sesuatu yang kurang. Saya tidak merasakan kohesi antara bahan-bahan yang digunakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline