Bismillah..
Imam Al-Ghazali telah membagi adab membaca Al-Qur'an menjadi adab yang mengenai batin, dan adab yang mengenai lahir.
Adab membaca Al-Qur'an terdapat di berbagai kitab-kitab, salah satunya Kitab Al Itqan oleh Al Imam Jalaluddin As Suyuthi, yang diperinci menjadi beberapa bagian.
1. Disunnahkan membaca Al-Qur'an sesudah wudhu, dalam keadaan bersih, sebab yang dibaca adalah Wahyu Allah. Kemudian mengambil Al-Qur'an hendaknya dengan tangan kanan, dan sebaiknya memegangnya dengan kedua belah tangan.
2. Disunnahkan membaca Al-Qur'an di tempat yang bersih, seperti di rumah, di masjid, atau tempat-tempat lain yang memang dianggap bersih. Tapi yang paling utama adalah di Masjid.
3. Disunnahkan membaca Al-Qur'an menghadap ke kiblat, membacanya dengan khusyu' dan tenang, serta sebaiknya dengan berpakaian yang bagus/pantas.
4. Ketika membaca Al-Qur'an, hendaknya mulut bersih, tidak berisi makanan. Dan sebaiknya sebelum membaca Al-Qur'an, mulut dan gigi dibersihkan lebih dulu.
5. Sebelum membaca Al-Qur'an disunnahkan membaca Ta'awwudz (A'udzubillahi minasy syaithonirrojim). Sesudah itu barulah membaca Kalimat Basmalah (Bismillahirrohmanirrohim).
6. Disunnahkan membaca Al-Qur'an dengan tartil, yaitu dengan bacaan yang pelan-pelan dan tenang, sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Muzzammil ayat 4. Yang artinya: ".... dan bacalah Al-Qur'an itu dengan tartil".
7. Bagi orang yang sudah mengerti arti dan maksud ayat-ayat Al-Qur'an, disunnahkan membacanya dengan penuh perhatian dan pemikiran tentang ayat-ayat yang dibacanya itu dan maksudnya. Cara pembacaan seperti ini yang dikehendaki, lidahnya bergerak membaca dan hatinya turut memperhatikan serta memikirkan arti dan maksud yang terkandung dalam ayat-ayat yang dibacanya. Hal ini akan mendorongnya untuk mengamalkan isi Al-Qur'an.
8. Dalam membaca Al-Qur'an, hendaklah benar-benar diresapkan arti dan maksudnya.