Lihat ke Halaman Asli

Dilla Hardina

Content Writer

Review Drama Korea "Itaewon Class"

Diperbarui: 29 September 2020   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pict By Soompi.com

Itaewon class merupakan salah satu drama korea yang wajib ditonton para pengusaha, baik skala kecil maupun besar. Baik pengusaha yang sudah sukses ataupun yang baru merintis. Menceritakan tentang perjuangan seorang pemuda yang bercita-cita mendirikan sebuah restoran besar di itaewon. Mimpi itu memang terdengar konyol diucapkan oleh pria berusia 22 tahun.

Apalagi, ia merupakan seorang pemuda yang putus sekolah dan mengerjakan pekerjaan kasar seperti kuli, nelayan dan sebagainya. Namun, siapa sangka jika beberapa tahun kemudian mimpi yang terlihat mustahil itu bisa terwujud.

Dari penghasilan yang tak seberapa, ia rajin menabung dan dalam beberapa tahun uangnya bisa digunakan untuk menyewa sebuah kedai bernama danbam di Itaewon yang harganya selangit. Walaupun telah berhasil membuka kedai, bukan berarti ia telah mencapai kesuksesan. Di situlah perjuangannya dalam berbisnis kuliner dimulai.

Ia mendapatkan banyak kendala saat pertama kali membuka usaha, mulai dari sepi pengunjung, strategi promosi yang kurang efektif, desain kedai yang kurang menarik, pegawai yang kurang kompeten dan masih banyak lagi.

Kemudian, muncullah Jo Yi-so yang menjadikan cerita dalam drama ini semakin menarik. Karakternya yang sosiopat menjadikan drama ini penuh intrik yang sangat membuat geregetan. Meskipun sosiopat, ia adalah sosok siswi yang cerdas dan mempunyai ratusan ribu followers di instagram.

Ia adalah sosok yang paham terhadap perubahan masa kini, up to date dalam segala macam aktivitas sosial yang terintegrasi dengan sosial media. Sehingga, pada suatu hari ia melamar untuk bekerja di kedainya park Sae Ro-yi. Awalnya Jo Yi-so ditolak, namun ia tetap meyakinkan sae ro yi bahwa ia dapat mengubah kedainya menjadi sukses.

Setelah Jo Yi-so diterima bekerja di danbam, ia pun melakukan perubahan sedikit demi sedikit terhadap kedai milik Sae Ro yi tersebut. Perubahan yang diciptakan oleh Jo Yi-so diantaranya seperti mengubah desain kedai, mengarahkan karyawan untuk bersikap sopan dan profesional dalam bekerja, mempromosikan kedai Danbam di sosial media hingga mengikutsertakan kedai dalam sebuah acara kompetisi memasak di televisi.

Untuk bisa mencapai titik kesuksesan memang bukan hal yang mudah, apalagi jika mempunyai kompetitor yang rela melakukan segala cara untuk mencapai keunggulan. Seperti halnya kedai jangga yang menjadi pesaing dari kedai danbam. Jangga yang merupakan sebuah perusahaan kuliner raksasa mampu menghalalkan segala cara untuk menyingkirkan pesaingnya tersebut.

Jatuh-bangun telah dilalui oleh Danbam, mulai jatuhnya saham, kedai yang digusur secara paksa hingga isu tentang karyawannya yang transgender. Namun, segala badai yang menerpa tersebut tidak lantas meruntuhkan semangat Sae Ro-yi untuk membesarkan nama kedainya.

Bergeser ke topik asmara, itaewon juga mengangkat masalah percintaan yang kompleks, yakni cinta segitiga antara Sae Ro-yi, Jo Yi-so dan juga Oh Soo-ah. Sae Ro-yi sangat menyukai oh soo-ah sejak mereka duduk di bangku sma tingkat akhir. 

Bahkan semenjak belasan tahun berlalu, rasa suka yang dimiliki Sae Ro-yi tetaplah ada dan tidak pernah luntur termakan waktu. Kehadiran Joo Yi-so semakin menambah keunikan dari cinta segitiga ketiga tokoh ini. Apalagi joo yi-so dan Sae Ro-yi terpaut usia yang lumayan jauh, yakni 10 tahun. Namun, hal itu tak lantas menyurutkan niat Joo Yi-so untuk mendekati Sae Ro-yi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline