SemuaPegawai tentu ingin mendapat perhatian dari atasannya. Maksud dari perhatian di sini adalah hal-hal yang mampu menunjang karir dari si pegawai, baik itu sarana dan prasarana maupun dananya. Bukan hanya penampilan dan daya tarik yang dapat membuat hati atasan luluh, tetapi kecerdasan, kreativitas dan kemampuan negoisasi juga di perlukan untuk menarik hati sang atasan.
Kecerdasan itu beragam jenisnya. Ada kecerdasan spiritual, emosional dan intelektual. Lalu kreativitas diperlukan dalam berorganisasi untuk menciptakan gagasan-gagasan atau ide-ide cemerlang untuk kemajuan dari institusi atau perusahaan itu sendiri. Dan yang terakhir adalah kemampuan bernegosiasi.
Seorang pegawai penting untuk memiliki retorika yang baik agar mampu menjelaskan apa saja hal yang dibutuhkan kepada atasannya. Hal-hal tersebut tentu bersangkutan dengan kepentingan perusahaan dan dapat menguntungkan perusahaan.
Misal, seorang pegawai divisi teknologi memerlukan suatu teknologi baru yang berguna untuk mencegah peretasan atau hilangnya suatu data perusahaan. Tentu teknologi tersebut bukan sesuatu yang memiliki harga murah.
Lantas, apakah atasan atau bos akan langsung menyetujui permintaan karyawan tersebut? Jawabannya tidak semudah itu. Meski alat tersebut sangat berguna bagi keamanan data perusahaan, atasan akan melihat serta mempertimbangkan bagaimana kinerja dari karyawan tersebut selama bekerja di perusahaan serta kontribusi apa saja yang telah disumbangkan untuk perusahaan.
Jika karyawan tidak memiliki nilai-nilai yang menjadi pertimbangan atasan tersebut, maka kecil kemungkinan atasan akan mengabulkan permintaan-permintaan kita. Sebaliknya, jika kita banyak berkontribusi untuk kemajuan perusahaan, juga rekam jejak karir kita bagus, maka tak tanggung-tanggung, atasan akan mengabulkan semua permintaan kita.
Begitu juga menjadi seorang pustakawan. Jangan hanya mengeluh bila seorang atasan tidak mudah memberikan apa yang kamu mau. Misal, kamu membutuhkan alat scanner untuk perpustakaanmu karena sekarang sudah jamannya teknologi, serta hampir semua perpustakaan yang kamu tahu sudah menerapkan alat tersebut.
Maka kamu juga menginginkan alat tersebut berada di perpustakaan tempatmu bekerja. Akan tetapi, tidak semudah itu seorang atasan akan menyetujui permintaan karyawannya.
Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, atasan tidak akan semudah itu memberikan apa yang karyawannya mau. Bahwa atasan akan selalu melihat rekam jejak dan kontribusi kita pada perpustakaan.
Bila kita tidak lincah menyelenggarakan suatu acara, seminar atau workshop misalnya, kita tidak menulis, kita tidak ambil peran apapun dalam urusan permasyarakatan, maka perhatian atasan kepada kita akan teralihkan dengan karyawan atau divisi lain yang memiliki kontribusi nyata.
Sebagai pustakawan jangan hanya menunggu bantuan atau uluran tangan dari atasan saja tanpa melakukan kontribusi apapun, ibaratnya hanya menunggu bintang jatuh. Sesuatu yang sangat jarang terjadi, meski pada waktu yang tepat akan terjadi. Tetapi kita tidak tahu kapan hal itu terjadi bukan? Intinya jangan hanya menunggu.