Lihat ke Halaman Asli

Favoritisme

Diperbarui: 28 Agustus 2024   09:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai seorang guru, tugas utamanya adalah menciptakan lingkungan belajar yang adil dan mendukung bagi semua siswa. Salah satu tantangan terbesar dalam mengelola kelas adalah menjaga objektivitas dan menghindari pilih kasih. Pilih kasih atau favoritisme dapat merusak kepercayaan siswa, menciptakan ketidakadilan, dan mempengaruhi perkembangan akademis serta emosional siswa.

Membangun kepercayaan siswa terhadap guru sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif. Ketika siswa merasa diperlakukan secara adil, mereka lebih cenderung merasa termotivasi dan terlibat dalam proses belajar. Sebaliknya, pilih kasih dapat menyebabkan ketidakpercayaan dan rasa tidak adil yang dapat menghambat motivasi dan partisipasi siswa. 

Siswa yang tidak mendapat perhatian yang sama mungkin akan merasa terabaikan. Hal ini dapat berdampak negatif pada prestasi akademis mereka. Dengan perlakuan yang adil, semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai potensi maksimal mereka.

Siswa perlu belajar tentang pentingnya empati dan menghargai orang lain. Ketika guru memperlakukan semua siswa dengan adil, mereka wajib mencontohkan sikap dan perilaku yang diharapkan dari siswa, dan mendukung perkembangan sosial dan emosional mereka.

Guru harus menggunakan standar yang sama untuk semua siswa dalam hal penilaian, pemberian tugas, dan interaksi di kelas. Pastikan bahwa semua siswa memahami kriteria penilaian dan merasa bahwa mereka dinilai berdasarkan kemampuan dan usaha mereka, bukan berdasarkan preferensi pribadi. 

Jika ada siswa yang cenderung lebih aktif atau membutuhkan lebih banyak bimbingan, pastikan bahwa perhatian yang sama juga diberikan kepada siswa yang lebih pendiam atau yang mungkin memerlukan dukungan tambahan.

Menghindari pilih kasih adalah bagian paling penting dari praktik pengajaran yang adil dan efektif. Dengan menerapkan standar yang konsisten, memberikan perhatian yang merata, menyadari bias pribadi, menggunakan data untuk mendukung keputusan, dan menjaga komunikasi terbuka, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang adil dan mendukung bagi semua siswa.

 Ini tidak hanya membantu siswa mencapai potensi maksimal mereka, tetapi juga membangun kepercayaan dan rasa hormat di dalam kelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline