Kalau ada para anak SMP atau SMA yang ingin menjadi dokter, satu pertanyaan yang pasti saya tanyakan adalah:
"Pendidikan dokter itu lama lho. Bener mau ngambil kedokteran?"
Lamanya menempuh kedokteran tersebut sudah menjadi pengetahuan umum di kalangan masyarakat. Tetapi, pasti kamu semua penasaran kan, kuliah bertahun-tahun itu, sebenarnya ngapain aja sih?
Secara garis besar, proses menjadi dokter ada 3 tahap dan perlu menghabiskan kurang lebih 6,5 tahun. Untuk pembagian waktunya sebagai berikut:
- S1 atau kuliah berlangsung 3.5 tahun
- Rotasi Klinis / Profesi selama 2 tahun
- Internship selama 1 tahun
Tiga tahap proses itu adalah langkah yang perlu di tempuh untuk menjadi dokter umum. Kalau ada yang ingin menjadi dokter spesialis, perlu menjadi dokter umum dulu baru dilanjutkan dengan pendidikan dokter spesialis.
Nah, di setiap tahap prosesnya, siswa akan melakukan kegiatan yang sangat berbeda-beda. Apa untuk 6,5 tahun itu siswa perlu masuk kuliah setiap harinya ke kampus? Apa dari hari pertama mahasiswa kedokteran langsung di tempatkan di rumah sakit?
Lanjut baca artikel ini untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan di setiap tahap tersebut.
(1) S1 Jurusan Kedokteran
Untuk menjadi dokter umum, langkah pertama yang perlu diambil oleh seseorang adalah untuk mengambil S1 Jurusan Pendidikan Dokter yang ada di bawah Fakultas Kedokteran. Di S1 ini, apa yang akan kamu lalui kurang lebih sama dengan sarjana lainnya.
Waktu pembelajarannya paling cepat 3.5 tahun. Mau lebih cepat? Waduh, maaf, setau saya tidak ada yang namanya program akselerasi dalam S1 kedokteran. Nah dalam 3.5 tahun ini, kamu akan di tempatkan 100% di kampus, dan jarang sekali memasuki area lingkungan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas dan klinik lainnya.
Inti dari S1 adalah untuk memastikan bahwa mahasiswa calon-calon dokter mempunyai ilmu kedokteran yang cukup untuk melayani pasien. Dan ilmunya itu buanyak sekali.