Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Lingkungan Teman Sebaya terhadap Perkembangan Sosial Anak

Diperbarui: 7 Desember 2022   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan anak usia dini begitu pesat dalam segala hal bahkan tidak ada usia lain yang mengalami hal yang sama. Usia dini ini begitu unik sehingga karakteristiknya harus benar-benar dipahami oleh orang tua dan pendidik agar pengasuhan dan pelayanan terhadap anak di rumah dan di sekolah dapat diberikan secara tepat dan sesuai usia.

Child Safe adalah lembaga pendidikan formal sebelum anak memasuki sekolah dasar. Taman kanak-kanak menawarkan anak usia 5-6 tahun kesempatan untuk mengembangkan emosi sosial, yang mungkin tidak disadari oleh guru dan orang tua anak. 

Masa ini adalah dasar awal untuk pengembangan keterampilan sosial-emosional. Interaksi sosial seorang anak sangat dipengaruhi oleh emosi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Apakah Anda ingin melakukannya atau membaginya dengan teman dan orang-orang di sekitar Anda tergantung pada bagaimana Anda mengasuh dan kembangkan perasaan sosial anak Anda sejak usia dini.

Proses interaksi antara anak dengan lingkungan sosialnya berlangsung dalam hubungan saling pengaruh dan mempengaruhi. Lingkungan sosial yang dipermasalahkan meliputi orang tua, sekolah, teman sebaya, dan orang dewasa. 

Kondisi lingkungan yang menguntungkan, tenteram, damai, aman, reseptif dan pengertian, serta mampu memberikan perlindungan kepada anggotanya merupakan lingkungan yang mempercepat proses perkembangan sosial dimana individu menjalani perkembangan sosial.

Salah satu lingkungan sosial yang berperan penting dalam perkembangan anak adalah teman sebaya. Ini adalah proses sosial dalam kehidupan teman dengan saling pengaruh dan pengaruh. 

Perkembangan perilaku sosial anak ditandai dengan minat terhadap aktivitas teman dan tumbuhnya keinginan untuk diterima sebagai anggota kelompok, serta tidak bahagia bila tidak bersama teman-temannya.

Anak tidak lagi puas bermain sendiri pada tempat tinggal atau bersama saudara kandung atau melakukan aktivitas bersama anggota-anggota famili lainnya. Dalam berinteraksi pada global luar, anak banyak meluangkan waktu ketika bersama sahabat sebaya pada aneka macam aktivitas. 

Mereka memberitahuakn gejala saling berbagi tugas, adanya persaingan, pertengkaran, simpati, saling membantu pada menghadapi kesulitan.Gambaran ini memberitahuakn gejala konduite sosial, ada konduite sosial yang baik & konduite sosial tidak baik.

Perkembangan sosial anak dalam Kepmendiknas 58 tahun 2009 tentang jenjang pendidikan anak usia dini, dimana indikator tingkat perkembangan anak usia 5-6 tahun yang akan dikembangkan adalah kemampuan bekerjasama dengan teman, menunjukkan. toleransi, mengetahui tata krama dan adat istiadat, memahami aturan dan disiplin, menunjukkan empati, memiliki sikap jangka panjang, menghargai keunggulan orang lain.

Perilaku adalah cerminan nyata dalam sikap, perbuatan, dan perkataan seseorang yang mengalami proses belajar dan tanggapan akibat dirangsang oleh lingkungannya (Tulus Tu'u, 2004: 64). Hal ini menunjukkan bahwa perilaku dapat dipandang secara langsung sebagai respon terhadap rangsangan yang diterima dari lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline