Lihat ke Halaman Asli

Ketika yang Muslim yang Meragukan "Syariah"

Diperbarui: 1 Maret 2017   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sunforever.it

Beberapa waktu lalu diisuatu pagi yang cerah, Saya lagi ngobrol dengan teman-teman SMA. yaa, reunian lah ceritanya. Entah bagaimana awalnya, tiba-tiba pembicaraan kami mengarah ke ekonomi syariah. Sampai suatu titik ada teman saya, seorang muslimah berjilbab panjang yang berkata:

"Aah, Bank Syariah mah sama aja kayak Bank konvensional. Cuman beda nama aja. Prakteknya ya gitu-gitu juga. Kayaknya mah yang lain juga gitu. Asuransi, Pegadaian. Makanya gue tetep pake' Bank Konvensional. karena toh ya sama aja."

Ya, saya cukup kaget dengan apa yang dia katakan. well sebenernya masih banyak sih masyarakat awam yang menanggap lembaga keuangan syariah dan konvensional itu "cuman beda nama". jadi kalau saya ketemu dengan orang seperti itu, saya mungkin gak kaget-kaget banget. Tapi kali ini lain ceritanya. Orang yang mengucapkan kalimat itu adalah teman saya seorang muslimah yang berjilbab panjang, yang hobi banget ikut kajian di mesjid-mesjid. Saya cuman bisa geleng-geleng kepala dan menjelaskan secara perlahan perbedaan Bank Syariah dan Konvensional.

Saya tidak akan membahas semua perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional disini, karena pasti bakalan panjang banget penjelasannya. Tapi singkat saja akan saya jelaskan sedikit. Coba deh suruh Bank Konvensional untuk tempelin tulisan "Syariah" dibawah logonya. satu hariiii aja, gak usah lama-lama. Saya jamin, mereka pasti gak mau. Pasti gak mau! Kenapa? karena untuk bisa nempelin tulisan "Syariah" butuh komitmen tersendiri. Ada aturan-aturan yang harus dijalankan dan itu gak sembarangan. Ada juga dewan pengawas yang harus diikutsertakan. Singkatnya, kalau gak mau ikuti aturan dan gak punya dewan pengawas syariah, sebuah lembaga tidak boleh nempelin tulisan "Syariah" di logonya.

Persetujuan aturan dan pengawasan itu tugasnya gak gampang, bro! Untuk bisa berlabel "syariah", prosesnya bisa lama. Karyawan yang bekerja di lembaga tersebut juga tentunya harus mengikuti training terlebih dahulu. jadi ya bener-bener gak bisa sembarangan. 

So, buat kamu yang merasa muslim tapi masih meragukan dan mempertanyakan "Syariah", saya sarankan untuk mari sama-sama kita belajar lagi. Di luar sana banyak loh, orang non-muslim yang beralih ke lembaga keuangan berbasis syariah karena sistem syariah dirasa lebih menguntukngkan. Jadi malu dong, kalo kita yang Muslim justru meragukan "Syariah".

Iya gak?

Punya pertanyaan ingin konsultasi seputar masalah keuangan? kunjungi:

https://axasyariah1.wixsite.com/axa-syariah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline