Lihat ke Halaman Asli

Inayatul Fadilah

Mahasiswa S1 Matematika Universitas Airlangga

Tren Teknologi AI, Menghibur atau Justru Merusak?

Diperbarui: 12 Mei 2023   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Kemajuan zaman diiringi dengan majunya teknologi di era digital saat ini membuat manusia menjadi dipermudah dalam melakukan pekerjaannya. Salah satu contoh dari pengaplikasian teknologi dalam era digital saat ini adalah diciptakannya suatu kecerdasan buatan berupa Al (Artificial Intelligence) yakni teknologi hasil buatan manusia yang digunakan untuk pemecahan masalah, pembuatan pola, maupun menggantikan pekerjaan manusia. AI didesain sesuai dengan apa yang manusia inginkan entah untuk membantu pekerjaan maupun untuk sekedar hiburan. Kehadiran AI telah terbukti membantu aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, AI disebut sebagai penyaing manusia karena kinerjanya yang cukup membantu menyelesaikan segala permasalahan dengan kinerja yang sangat mirip dengan manusia atau bahkan lebih.

Saat ini ramai diperbincangkan  di media sosial terkait tren  terbaru sebagai pengaplikasian dari AI. Yang pertama ada tren yang menampilkan suara seniman internasional menyanyikan lagu lokal. Lagu lokal seperti “Komang” bahkan ditampilkan dengan suara khas penyanyi Ariana Grande. Video Ariana Grande menyanyikan lagu lokal mulai dari “Komang’ hingga ‘Rungkad’ mendapat banyak perhatian pengguna media sosial hingga telah ditonton jutaan kali dalam media sosial tiktok. Setelah itu bermunculan video-video lain yang serupa seperti contohnya Jungkook BTS yang ditampilkan menyanyikan lagu Tiara Andini. Sekilas tak ada yang aneh dari suara yang dihasilkan. Logat maupun nadanya pun menyatu dengan lagu sehingga nampak seperti mereka sendiri yang menyanyikan lagu tersebut. Tak hanya berhenti disitu,, kini muncul lagi video dimana Presiden Jokowi ditampilkan menyanyikan lagu milik Soegi Bornean berjudul “Asmalibrasi”.Sontak, video tersebut kini viral tak hanya di media sosial tiktok, namun juga Instagram dan Twitter.

Tak berhenti cukup disitu, bahkan untuk pertama kalinya sebuah stasiun televisi di Indonesia memanfaatkan kecanggihan AI sebagai pengganti pekerjaan manusia. Stasiun tvOne menjadi saluran berita pertama di Indonesia yang menggunakan AI sebagai presenter berita harian nasional dan intenasional. Beredarnya berita tersebut di media sosial cukup menarik perhatian netizen untuk berkomentar. Banyak yang mengatakan bahwa dengan digantinya presenter manusia menjadi AI akan mengurangi sumber daya manusia yang ada sehingga terjadinya pengurangan lapangan pekerjaan. Pro dan kontra mengenai AI juga dikaitkan dengan teknologi AI yang kini cukup terkenal di kalangan pelajar dan mahasiwa berupa CHAT GPT. CHAT GPT merupakan sebuah situs web yang membantu menyediakan informasi yang dicari oleh penggunanya. CHAT GPT membantu dalam permasalahan solusi karena penggunaannya yang cukup mudah dan praktis.

Teknologi AI memang bisa dibilang sangat membantu pekerjaan manusia. Namun jika dilihat dari sisi  negatifnya. AI diprediksi  dapat menggeser peran manusia. Mulai dari digantikannya profesi presenter dan adanya CHAT GPT yang menyediakan ragam informasi tanpa harus susah-susah mencari serta banyak dampak negatif lainnya. Yang paling disorot adalah tentang bagaimana AI ini dapat merubah pola pikir manusia menjadi suatu kebiasaan yang malas karena mereka berprinsip bahwa segala sesuatunya bisa dikerjakan oleh AI. Untuk itu, dampak positif maupun negatif dari adanya kecanggihan teknologi harus bisa disikapi dengan pemikiran yang terbuka. Teknologi memang memudahkan segala pekerjaan manusia, tapi jangan sampai dengan kecanggihan teknologi itu pula peran manusia bisa tergantikan.

           

           

               

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline