Lihat ke Halaman Asli

Gema Pemboikotan di Platform X: Bagaimana Situasi dan Realitasnya?

Diperbarui: 13 Desember 2023   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Satu bulan yang lalu, awal mula dari aksi ‘pemboikotan’ produk pendukung Israel, ramai diperbincangkan di salah satu media sosial. Isu – isu bermunculan seiring berjalannya waktu, sehingga tak ayal hal tersebut menimbulkan pendapat pro – kontra dari pengguna X. Namun, bila menengok dari kacamata realitas, akankah ada perbedaan yang dirasa?

Seperti yang diketahui, bahwa saat ini Israel tengah melakukan genosida terhadap Palestina. Akibatnya gembar – gembor mengenai pemboikotan mulai bergejolak. Berawal dari brand ayam yang cukup terkenal di Indonesia, akhirnya membuat masyarakat mencari tahu brand apa saja yang terlibat dengan negara Israel dan bekerja sama untuk memboikot produk-produk tersebut dengan maksimal. Tentu, pemboikotan tersebut, akan memberi dampak lain bagi berbagai perusahaan, tak terkecuali Indofood.

Salsabilla Alya Malika, atau yang akrab disapa Salsa, merupakan salah satu pegawai yang bekerja di bawah naungan perusahaan Indofood. Sudah bekerja selama kurang lebih satu tahun lamanya, dia ditempatkan di Superindo Rungkut, Surabaya. Indofood sendiri adalah perusahaan lokal yang berdiri pada tahun 1994, dan mempunyai cabang yang cukup banyak di Indonesia. Salsa mengatakan bahwasannya, aksi pemboikotan ini memberi dampak yang cukup signifikan pada salah jenis produk yang ia pegang, yakni bumbu.  

“Kalau sebulanan ini yang paling laris kalau nggak salah bagian bumbu sih. Apalagi kecap, peminatnya lebih banyak dari bulan sebelumnya.” Jelasnya saat ditanyai perihal isu tersebut. Salsa pun juga mengatakan, bahwa dampak dari pemboikotan ini, membuat produk dari perusahaan lain yang menjadi salah satu target pemboikotan masyarakat, terpaksa mengadakan promo besar-besaran.

Karyawan terkena layoff, mitos atau fakta?

Perempuan yang sudah genap dua puluh tahun ini berpendapat, bahwa mungkin saja akan terjadi layoff pada beberapa karyawan. Mungkin dikarenakan mereka berada ditingkat yang ‘paling bawah’ atau mungkin banyak yang produk yang dijual tidak mencapai target penjualan. Namun, hal tersebut tidak bisa menjadi patokan penyebab karyawan terkena layoff karena isu yang tengah beredar.

Banyaknya komentar tidak enak yang diterima oleh pegawai perusahaan yang terkena pemboikotan. 

Tak dapat dipungkiri, komentar yang kurang pantas banyak ditujukan oleh mereka yang bekerja di bawah naungan perusahaan tersebut. Ia akhirnya mengutarakan pendapatnya sebagai konsumen, “Ya aku nggak menyalahkan SPG atau karyawan yang bekerja di sana. Karena mereka niatnya hanya bekerja, tinggal konsumen yang memilih. Jadi, jangan menyalahkan SPG kalau mereka seakan-akan terlihat memihak perusahaan mereka. Kita juga nggak tahu apa yang ada dibalik layar.” Salsa pun menambahkan, bahwa bila ingin memboikot, cukup diboikot produknya saja. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline