Nur Fadilah/Mahasiswa MPI/S1. UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Pada umumnya, misi dan tujuan umum pemasaran ada tiga yaitu (1) agar terjadi perubahan pengetahuan positif masyarakat terhadap lembaga tersebut, (2) perubahan sikap yang baik terhadap lembaga tersebut, dan (3) perubahan tindakan yang dikehendaki dari perilaku masyarakat tentang lembaga pendidikan tersebut.
5 Untuk hal itu, perlu disadari bahwa pemasaran jasa pendidikan bukan merupakan suatu program atau kegiatan bisnis yang dilakukan oleh lembaga pendidikan agar sekolah/madrasah yang dikelola tersebut mendapat siswa sebanyak-banyaknya, tetapi melainkan merupakan tangungjawab semua pihak. Pada intinya dalam pemasaran jasa pendidiknan, lembaga pendidikan bertujuan untuk memuaskan konsumen sebagai pengguna.
"Kegiatan pendidikan merupakan kegiatan sirkulasi anatara pihak satu dengan beberapa pihak lain yang saling mempengaruhi dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Karenanya harus memiliki langkah pembelajaran yang berdasarkan teori-teori tertentu"6 Atas dasar itu, secara konseptual Manajemen Pemasaran Jasa Sekolah Islam Terpadu, dibangun atas teori-teori, sebagai berikut:
Pertama, Menciptakan Permintaan atau Demand
Tujuan pertama manajemen pemasaran adalah untuk menciptakan permintaan melalui berbagai cara. membuat cara terencana untuk mengetahui preferensi dan selera konsumen terhadap barang atau jasa yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, yang berkualitas.
Kualitas Layanan Dalam Perspektif Islam, mengajarkan bahwa dalam memberikan layanan dari usaha yang dijalankan baik itu berupa barang atau jasa jangan memberikan yang buruk atau tidak berkualitas, melainkan yang berkualitas kepada orang lain.
Kedua, Menciptakan Kepuasan Pelanggan
Manajer pemasaran harus mempelajari permintaan pelanggan sebelum menawarkan barang atau jasa apa pun kepada mereka. Yang perlu dipelajari adalah bahwa menjual barang atau jasa tidak sepenting kepuasan pelanggan yang didapatkan. Pemasaran modern berorientasi pada pelanggan. Dimulai dan diakhiri dengan pelanggan.
Pada dasarnya pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Pengertian tersebut dapat diterapkan dalam penilaian kepuasan atau ketidakpuasan terhadap satu perusahaan tertentu karena keduanya berkaitan erat dengan konsep kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan bersifat dinamis.
Oleh karena itu, tantangan besar bagi setiap organisasi adalah mencari peluang agar dapat mewujudkan kepuasan pelanggan secara konsisten dengan sedemikian rupa sehingga tetap cost-effective bagi organisasi serta merupakan tujuan suatu perusahaan jasa karena melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan usaha dan penigkatan profitabilitas perusahaan. Kualitas layanan mempunyai hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan.