Lihat ke Halaman Asli

Dila Demara

Proteksi Tanaman IPB University

Mahasiswa KKN-T IPB University Mengajak Warga Desa Glinggang Memanfaatkan Potensi Bambu melalui Pembuatan PGPR

Diperbarui: 24 September 2022   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pribadi

Desa Glinggang, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri memiliki sejumlah permasalahan dibidang pertanian, diantaranya kuota pupuk bersubsidi dari pemerintah tidak dapat mencukupi kebutuhan para petani dan kebergantungan petani terhadap pupuk kimia. Penggunaan pupuk kimia yang terus menerus tanpa diimbangi dengan pupuk organik dapat mengakibatkan degradasi lahan pertanian.

Berangkat dari permasalahan tersebut, mahasiswa KKN-T IPB University memberikan sosialisasi mengenai cara pembuatan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) bersama warga Dusun Balong dan seluruh kepala dusun di Desa Glinggang yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin (1/8/2022).

PGPR atau bakteri pemacu tumbuh tanaman adalah kelompok bakteri menguntungkan yang memiliki kemampuan mengkolonisasi rhizosfer (lapisan tanah tipis antara 1-2 mm di sekitar zona perakaran). PGPR saat ini semakin banyak dikembangkan, terutama dalam upaya peningkatan produksi pangan dan perbaikan kualitas lingkungan hidup. Selain dapat memacu pertumbuhan tanaman, PGPR juga mampu menekan aktivitas perkembangan patogen dan menyerap unsur hara dalam tanah. 

Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan biang PGPR berasal dari akar bambu. Biang tersebut selanjutnya diperbanyak dengan beberapa bahan larutan, seperti dedak, kapur sirih, terasi, dan gula merah yang kemudian difermentasikan selama kurang lebih dua minggu sebelum diaplikasikan ke tanaman.

Dok pribadi

Dok pribadi

Antusiasme warga terlihat saat sosialisasi pembuatan PGPR berlangsung. Warga yang hadir aktif bertanya mengenai pengaplikasian PGPR hingga permasalahan seputar hama dan penyakit tanaman yang belum dapat mereka kendalikan. Warga juga menyebutkan bahwa akan mengimplementasikan pembuatan PGPR secara mandiri di rumah karena pembuatanya yang mudah dan bahan-bahan yang digunakan murah.

"Kegiatan sosialisasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran warga untuk mengembangkan pertanian ramah lingkungan" ujar Dila selaku penanggung jawab program kerja tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline