Lihat ke Halaman Asli

ratna dila

mahasiswa

Mempertahankan dan Memperkuat Ingatan

Diperbarui: 29 November 2023   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

1. Tidur yang cukup   

Semakin banyak pembelajaran yang Anda alami di siang hari, semakin besar kemungkinan Anda akan memimpikannya  saat Anda tidur di malam hari. Tidur, yang dikenal dengan istilah rapid eye Movement (REM), dapat menjadi waktu konsolidasi pembelajaran (Markowitz dan Jensen, 2003).   

Periode tidur REM menyumbang sekitar 25 persen dari total waktu tidur malam. Periode tidur ini sangat penting untuk daya ingat. Penilaian ini didukung oleh fakta bahwa bagian korteks tampak sangat aktif selama tidur REM (rapid eye motion). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola aktivitas otak tikus, pada tahap tidur REM sesuai dengan pola aktivitas otak mereka selama pembelajaran  siang hari. Bagian hipokampus otak  (struktur bulan sabit di bawah lobus temporal dalam sistem limbik  yang bertanggung jawab mengumpulkan informasi untuk pembelajaran dan memori permanen) mempelajari kembali pembelajaran yang dikirim oleh korteks. Waktu relaksasi di sepertiga terakhir tidur dapat menjadi pembeda antara daya ingat yang lemah dan daya ingat yang kuat.   

2. Buat Interval pembelajaran   

Menurut Eric Jensen, otak tidak dirancang untuk belajar terus menerus. Waktu pemrosesan diperlukan untuk menciptakan koneksi saraf yang diperlukan untuk memfasilitasi integrasi dan penarikan kembali informasi. Itulah sebabnya pembelajaran yang dilakukan secara berkala atau seiring waktu adalah yang paling berhasil.  Istirahat dapat dilakukan setelah 10 hingga 50 menit belajar. Namun pada dasarnya tergantung pada kompleksitas materi dan usia siswa.

3. Jadikan itu penting   

Saya pernah melihat iklan kompetisi penelitian di  televisi swasta. Nomor telepon kpanitia terlampir. Karena saya sangat menginginkan dan membutuhkan  nomor telepon itu, saya berusaha mencarinya dan menelepon bagian Humas TV Swasta untuk menanyakannya. Ini hanyalah sebuah contoh bagaimana  informasi  dapat terpelihara dengan baik jika dianggap penting. 

Jika Anda diperkenalkan dengan seseorang yang sangat Anda sukai, Anda mungkin tidak akan menanyakan namanya berulang kali. Saya yakin Anda akan selalu mengingat nama orang tersebut, meski Anda hanya mengucapkannya sekali saja. Oleh karena itu, semakin penting suatu informasi bagi Anda, semakin besar kemungkinan Anda akan mengingatnya.  

Mungkin Anda termasuk orang yang selalu lupa dengan tugas kuliahnya, namun hampir tidak pernah melupakan klasemen tim sepak bola kesayangannya saat ini. Saya mempunyai mahasiswa yang selalu lupa menulis skripsinya. Meski demikian, ia tak pernah melupakan  jadwal pertandingan sepak bola Serie A Italia. Bahkan,  satu per satu ia teringat nama-nama pesepakbola Italia yang bermain di Liga Serie A Italia. Bisa juga seorang dosen lupa nama-nama mahasiswa yang dibimbingnya, namun tidak pernah lupa  gaji bulanannya.   

4. Gunakanlah   

Saat otak menyerap informasi baru, koneksi antar sel tercipta. Hubungan ini diperkuat setiap kali informasi tersebut digunakan. Karen Markowitz dan Eric Jensen merekomendasikan berlatih mempelajari informasi baru  10 menit setelah mempelajarinya untuk pertama kali. Kemudian ulangi lagi setelah 48 jam 7 hari. Pengulangan kali ini, Insya Allah menjamin terbentuknya koneksi yang kuat dalam jaringan otak.   

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline