Lihat ke Halaman Asli

Untuk Lelaki yang Bersemayam dalam Mimpi

Diperbarui: 12 November 2016   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan telah berhenti detik ini

Awan merajuk, naik ke atas rimba

Sepoi angin kembali membelai-belai

Ombakpun menerjang, beradu dengan angin, menghasilkan dentuman

Kumaknai ke’aku’anku sebagai pesan

Atas tulisan-tulisan yang kau isyaratkan

Kuberi arti kerinduanku sebagai peringatan

Atas besarnya tekadmu tentang pertemuan

Wahai lelaki yang bersemayam dalam mimpi

Lepaskanlah lelahmu, seka peluhmu

Sejenak engkau perlu menerima yang telah berakhir

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline