Lihat ke Halaman Asli

Dila AyuArioksa

Motto Lucidity and Courage

Melunaklah dengan Takdir

Diperbarui: 15 Juni 2022   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Malam kesekian kalinya
Lampunya redup tak bertuan
Sepanjang hari kutatap
Dua pintu jendela berbatas kawat
Tirai jendela kuning, itu tidak terawat

Rumput liar mulai berkelana dihalaman
Lumut tipis berakar di dinding
Daun kering bertebaran di pintu
Kosong, tanpa sentuhan

Wanita tua, pemilik rumah itu
Pergi menetap dilembah bukit
Dengan suami barunya

Badannya yang ringkih
Tak pantas untuk merangkak di tengah sawah
Langkah kaki yang getar berdiri di pembatang sawah mungil

Suara serak ditengah sawah kalah
Dengan suara burung yang mengicau
Hati siapa yang tak galah
Melihat wanita tua memilah

Kini, melunaklah dengan takdir
Tuhan, tak sekejam itu

Menetaplah kembali di rumahmu
Tak hanya ruangan kosong yang rindu
Tapi jiwa dan darah ini menggebu
Melihat wajah senyum
Dari jiwa dan ragamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline