Lihat ke Halaman Asli

Dila AyuArioksa

Motto Lucidity and Courage

Payung hitam di ketiak

Diperbarui: 19 Februari 2022   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nitiranto

Sepatu hitamku basah kuyup
Kakiku mulai mati rasa
Hujan deras menderu
Dikala awan tak ada kelabu

Barusan gerah tiba-tiba awan marah
Ku lari di atas genangan air
Tak mau basah, kulambaikan tangan di tengah jalan
Laki laki yang melamun itu berlari mengejarku
Badannya basah kuyup
Bibirnya sudah bergetar
Darahnya tak lagi muda
Namun usahanya tak getir

Disodorkan payung untukku,
"Ini, Non ambil, biar ngak basah"
"Maunya kita berdua pakai payung, pak" ucapku

Dia menolak, namun kupaksa
Payung itu jadi milik kita berdua
Kakinya tanpa alas telah pucat
Kusadar cari uang tak lah mudah
Di kota

Jakarta keras, bagi orang yang tak mau bekerja keras
Dari kecil sudah diajarkan cari uang
Bocah -bocah tak lagi makan disuapin
Hujan sudah menjadi saudara
Yang selalu didoakan mereka
Tak hayal memang "hujan pembawa rezeki"

Entah darimana mereka berasal
Seperti hujan yang turun dari langit
Memberi kesuburan dan mereka membawa keteduhan bagi pengguna jasanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline