Lihat ke Halaman Asli

Dila AyuArioksa

Motto Lucidity and Courage

Dua Biduan

Diperbarui: 18 Januari 2022   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media.25tumbler.com

Dibalik jendela kaca angkot
Yang buram debu jalanan
Kulihat dua wanita menyeret dan mendorong pengeras suara

Celana setinggi lutut dan rambut cat pirang yang dikucir semberawut

Wajah kusam tanpa polesan

Tak ada goyangan dan niat menggoda
Hanya keringat bercucuran
Merekapun bergegas menuju keramaian

Menyapa dan mendekat orang-orang yang melamun

 melihat mereka berhenti sejenak, dan menyodorkan topi demi sekeping perak yang terselip dikantong jeans atau tas rombeng

Angkot ku jalan sungguh pelan
Terdengar suara yang nyaring tak berirama bernyanyi
Semakin laju angkot, suara itu menghilang
Masih kuingat
Helaan napas tak beraturan dan lirik sesuka hati keluar dari jiwa mereka berdua

Orang orang yang duduk termenung di jalanan tak sempat menikmati hiburan
Kepala pusing mikir uang untuk makan
Anak bini di rumah

Bak isi topi si pengamen jalanan, kosong melompong
Cuma bisa menatap sambil berbagi raut wajah senyum
Ketika lagi tak bisa bantu apa-apa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline