Tokoh Aku datang dengan tubuh yang dibaluti plastik, dari ujung kepala sampai ujung kaki. Melihat di balik plastik bening, yang bisa menerobos kenyataan di hadapanku. Hari ini aku diberi kekuatan untuk bisa bertemu dan berdialog di meja konferensi satu banding jutaan mahkluk kecil yang ganas.
Namun kali ini aku akan berdialog dengan perwakilan mereka. Lawan bicaraku itu bernama Corona
Diatas meja yang berjarak satu meter sesuai aturan yang telah ditetapkan pemerintah di muka bumi.
Aku: tak perlu basa-basi panjang, mari kita selesaikan kekacauan yang telah kau buat (dalam keadaan terkontrol emosi dan pikiran)
Korona: aku dan kawananku masih belum puas
Aku : ambisi apalagi yang kau inginkan hah? (Emosi naik satu level)
Korona : kalian sudah hidup di bumi bertahun-tahun, sedangkan aku masih berumur jagung
Aku : kemunculan mu di muka bumi ini hanya kesialan bagi semua makhluk tanpa kecuali
Korona: terserah, aku masih ingin berkelana
Aku : (menahan emosi) terserah, heh korona loe itu udah lebih dari Artis, atta hallilintar aja kalah sama loe, dimana2 media bahas loe, jadi trending topik berturut-turut dalam tahun ini
Korona : (tertawa dengan kemenangan bersama pasukannya)
Aku: datang dan keluar ke negri orang, dengan gratis. Terus ninggalin mayat dimana-mana, negri ini kacau lebih dari bencana yang memporak - porandakan negri Masih belum puas kata loe ( mulai panas, hinggat tokoh aku gerah dengan baju plastik yang dia pakai)