Kebayoran menjadi saksi
Aku dan mesti
Kuhirup udara berdebu pahit
Menahan kepiluan di bola mata dan menyesakkan gelora jiwa
Kusandarkan diri ini tanpa penghalang
Hanya angan yang kupegang selama ini
Aku, mesti bagaimana?
Angin kabarkan padanya kabar duka
Bahwa aku disini harus seperti apa
Air yang mengalir
Sampaikan pesan ku padanya
Bahwa aku tak pernah berjuang
Waktu yang kulalui
Kau harus membantuku
Untuk belajar menggelamkan rasa
Sekarang yang membekas hanya rasa kosong
Dalam buaian hidup yang kujalani
Berdiri di pijakan kaki sendiri
Tak perlu sandaran
Hingga akhirnya Tuhan memberi sosok yang pantas untukku
Aku tak sempurna
Namun ingin dimengerti
Bahwa aku tak pernah kuat selama ini
Di serpihan hati yang beku
Ku doakan kau bahagia bersama dia
Dia yang telah berjuang untukmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H