Lihat ke Halaman Asli

Dila AyuArioksa

Motto Lucidity and Courage

Anakmu Rindu, Bapak!

Diperbarui: 8 Februari 2020   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika pintu lift terbuka, saya dipandangi oleh sepasang suami istri parubaya dan pria berbadan gemuk. Mereka terlihat harmonis, sang ayah mempermainkan tombol lift dan mencubit kepala istrinya. Istrinya pun kesal. Begitupun dengan anaknya yang ikutan jail. 

Karena kesal si ibu mulai cerewet "sikapmu itu bisa min dilihat orang, padahal udah kuliah, masih aja kayak bocah" bisiknya. Saya pun pura-pura tak mendengar dan acuh. Langsung aku teringat ayah dikampung yang jg hobi jail.

Jarak tak peduli dengan rasa rindu yang mencekam. Melihat senyuman dari keluarga kecil itu, aku dikoyak oleh rindu suasana rumah. Hari ini aku memilih untuk berpisah dengan berpindah haluan di negri orang. Jakarta kota primadona pilihan untuk mengais rejeki. Ikut nimbrung dengan jutaan manusia dari berbagai pelosok negri baik dalam maupun luar. Tidak ada yang salah dengan Jakarta dia hanya ibu kota kecil sempit  yang sibuk oleh rutinitas dan berpacu dengan waktu. 

Jakarta bukan tujuan untuk liburan tapi berpikir untuk menghasilkan pikiran dan tenaga luar biasa.

aku yakin setiap proses dialami oleh manusia untuk bertahan sampai esok dan masa yang akan datang.
masa depan ditentukan oleh langkah sampai kau dipuncak perjuangan yang akan membuahkan hasil, hingga kau memetik jerih payah yang selama ini kau tanam, pupuk dan kaurawat tiap harinya..

Biarlah rasa rindu kehangatan bersama keluarga ini, aku simpan di lubuk yang paling dalam. Hingga saatnya akan kupeluk erat mereka disaat bersua kelak, yang belum tahu pasti waktunya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline