Lihat ke Halaman Asli

Dikson kardinal

Penulis cerita pendek. Guru Pendidikan Agama, dan Leaders of Love in Story.

Apa Tujuan Manusia di Dunia?

Diperbarui: 27 Maret 2024   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Manusia diciptakan oleh Allah dengan cara dibentuk dari debu tanah. Manusia berbeda dengan ciptaan lainnya. Hal yang membedakan manusia yaitu dari cara Allah menciptakan, apa yang terdapat dalam diri manusia, dan tujuan dari penciptaan manusia. Allah menciptakan manusia dengan cara dibentuk menggunakan tangan Allah sendiri. Berbeda dengan ciptaan lain Allah ciptakan dengan cara berfirman / berkata-kata. Melalui cara Allah menciptakan manusia menunjukkan bahwa manusia adalah ciptaan yang paling mulia dari ciptaan lain. Perbedaan yang dimiliki oleh manusia dengan ciptaan lain yaitu manusia diperlengkapi dengan akal budi. Allah juga memberikan mandat budaya kepada manusia untuk dikerjakan. 

Allah menciptakan manusia bukan tujuan yang tidak jelas, namun dengan tujuan yang sangat jelas. Allah menciptakan manusia dengan tujuan utama untuk (1) memuliakan, dan (2) menikmati Allah untuk selama-lamanya.  Pertanyaannya, bagaimana manusia bisa memuliakan dan menikmati Allah dalam kehidupan sehari-hari? 

Untuk dapat menikmati Allah dalam kehidupan sehari-hari, manusia harus terlebih dahulu mengenal siapa Allah? bagaimana bisa seseorang memuliakan dan menikmati apa yang ia tidak tahu. Sama seperti seseorang yang memiliki artis favorit namun tidak mengetahui artis itu siapa. Dia hanya mengagumi khayalannya sendiri tanpa mengetahui sedikit pun tentang artis tersebut. Sangat penting bagi setiap pribadi kita untuk mengenali siapa Allah kita. 

Pertama, manusia harus memuliakan Allah dalam kehidupannya. Bagaimana manusia dapat memuliakan Allah dan melalui cara apa? Mazmur 23:2 menjelaskan bahwa kita dapat memuliakan Allah dengan memuji nama-Nya. Dalam Mazmur 50:23a mengatakan bahwa manusia dapat memuliakan Allah melalui menyembah Dia. Dalam bagian lain Yesus juga berkata bahwa kita dapat memuliakan Allah melalui perbuatan baik yang kita lakukan.  Allah itu baik, murah hati dan kudus. Ketika kita bersikap baik, murah hati dan hidup dalam kekudusan, berarti kita sedang menunjukkan siapa Allah kita. Allah menciptakan manusia dengan tujuan yang jelas yaitu untuk memuliakan Dia bukan memuliakan diri sendiri.

Kedua, menikmati Allah dalam kehidupan kita setiap hari. pertanyaan yang sama, bagaimana cara manusia menikmati Allah? Dalam Lukas 10:38-42 menceritakan tentang dua orang bersaudara yaitu Maria dan Marta yang rumahnya disinggahi oleh Yesus. Maria sedang menikmati Allah melalui pemberitaan Firman yang disampaikan oleh Yesus, dan Marta sibuk dan bingung mau berbuat apa. Dari kisah Maria dan Marta kita bisa melihat bahwa cara kita menikmati Tuhan dalam kehidupan kita yaitu mendengarkan firman Tuhan dan melibatkan-Nya di setiap apa yang kita kerjakan. Semakin banyak waktu yang kita luangkan untuk menikmati Tuhan, maka semakin kita bisa mengetahui betapa menakjubkan Allah kita. Jangan sampai kita menjadi salah fokus dengan apa yang kita kerjakan. Jangan kita tergiur dengan harta benda yang kita miliki namun semua itu tidak memiliki ari bagi Tuhan.

Dari pembahasan kali ini kita melihat bahwa Allah adalah Allah yang mempunyai tujuan dalam kehidupan manusia. Allah tidak menciptakan manusia dengan sembarangan tanpa maksud apa pun. Sebagai orang yang percaya kepada Allah, baiklah kita hidup memuliakan dan menikmati Allah dengan cara memuji Tuhan setiap hari dan melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya dalam kehidupan kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline