Lihat ke Halaman Asli

Diksi Metris

Dosen di Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Purbalingga

Perspektif Kurban dan Komitmen Organisasi

Diperbarui: 25 Juni 2023   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Idul Adha, yang terjadi pada hari kesepuluh Dzulhijjah setiap tahun, kadang-kadang disebut sebagai "hari raya haji" karena saat ini Muslim melakukan hajj utama, wukuf di Arafah. Mereka semua berpakaian ihram, atau pakaian putih, tidak ada jahitan, yang mewakili kesetaraan persamaan dan hierarki ideal, yaitu, nilai-nilai yang sama di semua bidang kehidupan. Mereka semua sama dan tidak ada diskriminasi di antara mereka. Mereka membaca Al-Qur'an ketika mereka mendekati Allah Yang Mahakuasa.

Karena Allah memberi kita kesempatan untuk menjadi lebih dekat kepada-Nya pada hari itu, hari penghakiman juga dikenal sebagai hari Al-Qur'an. Muslim yang tidak mampu menyelesaikan perjalanannya (berhaji) diberi kesempatan untuk melakukan pengorbanan dengan memotong hewan Qurban sebagai representasi kekaguman dan pengabdian mereka kepada Allah SWT. Pengorbanan memiliki simbolisme yang sangat manusiawi. Muslim belajar nilai kemauan mereka untuk berkorban bagi Allah SWT melalui Qurban ini.

Dalam konteks ini, komitmen dapat dipahami sebagai koneksi untuk mencapai sesuatu. Kehadiran komitmen atau kecenderungan untuk merasa terikat pada sesuatu, apakah itu hubungan, janji, pekerjaan, kepercayaan, aktivitas, dan sebagainya, dapat berfungsi sebagai tanda komitmen. Tanggung jawab diungkapkan melalui komitmen. Inilah yang dijanjikan oleh Nabi Ibrahim dalam Al-Qur'an.

Ini memungkinkan seseorang untuk mengukur tingkat konsistensi dan tanggung jawab mereka dalam semua situasi - bahagia atau menantang, ringan atau berat - tidak peduli seberapa mudah atau sulit mereka mungkin. Konsistensi tidak bisa ada tanpa komitmen. Individu yang berdedikasi membentuk organisasi terbaik. Semakin berharga dedikasi setiap orang, semakin sukses organisasi. Mereka yang berdedikasi selalu memberikan segalanya untuk tujuan yang mereka dukung.

Berikut adalah definisi dari Idul Adha atau "Idul Qurban":

1. Ketaqwaan kepada Allah SWT, adalah penyerahan seorang hamba kepada Sang Penciptanya dalam upaya untuk mengikuti perintah-Nya dan menahan diri dari melanggar larangan-Nya.. Ibraham memiliki tingkat keadilan yang tinggi dalam situasi ini karena ia mengikuti perintah meskipun membunuh putranya sendiri.

2. Komitmen hamba kepada penciptaNya, Dalam situasi ini, hamba yang taat akan taat dan sepenuhnya tunduk kepada arahan Allah SWT sesuai dengan prinsip "sami'na wa atho'na."

3. Interaksi Sosial Antar Umat Manusia, Interaksi sosial manusia dengan orang lain Ini ditunjukkan dengan memberikan sebagian daging yang dikurbankan kepada orang miskin. Islam mengajarkan kita untuk selalu memiliki rasa solidaritas dan persaudaraan.

4. Peningkatan Kualitas Diri, Dalam hal ini, kualitas diri yang lebih baik dikaitkan dengan sikap empati, kesadaran diri, dan kendali diri sebagai moral Muslim yang dipuji.

Dengan momen berqurban ini dapat memperkuat dedikasi kita kepada perusahaan dengan bekerja dengan penuh dedikasi, loyalitas, integritas, dan akuntabilitas. Ini meningkatkan output dan mendorong inovasi di dalam perusahaan. Qurban menawarkan platform untuk cita-cita dan tujuan yang lebih kuat untuk melakukan kegiatan dengan kejujuran, tanggung jawab, dan perhatian penuh satu sama lain dari sudut pandang komitmen perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline