Lihat ke Halaman Asli

Dikko Ariwijaya

Humoris, Penyuka Makanan Pedas, tentunya pegiat shopping

Puisi | Rindu Ibu

Diperbarui: 30 Desember 2019   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu wajahmu kian sendu, menatap nanar dibalik rindu

Pesona anggunmu kini memudar

Air matamu jatuh kian mengembang, bibirmu yang sembilu

Isyaratkan kelabu sambil menunggu pilu

Kepulangan putramu selalu kau tunggu, meluapkan hati

Yang semakin bisu untuk ananda tercinta yang sedang

Menuntut ilmu, doa-doa dan syahadat selalu kau lantunkan

Ketika mata ini masih terpejam sambil mengadahkan tangan

Ibu pengorbananmu masih tersimpan didalam Lubuk hati

Meninggalkan sebuah kisah teramat berarti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline