Masjid ini berada di Kampung Bayur, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang. Dengan arsitektur yang diadopsi dari Mekkah dan didominasi warna hijau, emas, hitam dan putih ini dari luar tampak seperti bangunan tua yang tak begitu terurus.
Namun, jika anda masuk ke dalam Masjid yang memang dibuka untuk umum itu, barulah terlihat kalau bangunan seluas 2.125 meter persegi ini memiliki nilai sejarah, dimana semua pager dan pintu menuju lorong Masjid Pintu Seribu berwarna keemasan.
Agung, salah seorang pengurus Masjid mengatakan bahwa tidak bisa sembarangan memasuki seluruh ruangan, dan Masjid Pintu Seribu hanya dibuka pada waktu tertentu seperti, perayaan hari besar Islam atau selama Ramadhan.
Peraturan ini berlaku lantaran ada belasan makam keramat para syeikh, ditambah kondisi bangunan Masjid yang sudah tua dan beberapa bagian yang keropos, dikhawatirkan akan ambruk bila terus didatangi pengunjung.
"Masjid ini tidak semua orang bisa masuk, lantaran bangunan nya yang sudah tua dikhawatir kan bangunan tersebut bisa ambruk," jelasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H