Lihat ke Halaman Asli

Menerapkan Sopan Santun di Media Sosial

Diperbarui: 24 Oktober 2019   01:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Sopan santun itu sama saja mau via online maupun offline. Jadi yang perlu dipahami adalah norma kesopanan yang berlangsung tersebut. Intinya sopan santun adalah cara kita menghormati orang lain, hanya saja di media sosial seseorang dapat dimungkinkan untuk tidak menampakan privasi aslinya. Banyak orang memakai topeng dengan mnggunakan akun anonim di media sosial untuk berbicara sekehandak hati.

Bermedia sosial sekarang ini juga diatur oleh undang-undang. Dimana pelaku pencemaran nama baik dapat dipidanakan. Jadi akan lebih baik jika memang kita lebih berhati-hati dalam bermedia sosial. Kata kata yang kita tuliskan, jangan sampai merugikan siapapun.

Dalam bermedia sosial alangkah baiknya diperlukan etika dan kesantunan, pakailah bahasa yang tepat dan sopan serta santun dalam berkomunikasi, Kemudian menghargai privasi orang lain dengan tidak mengumbarnya di media sosial sekalipun hanya untuk bercanda yang dapat menyebabkan orang lain merasa tersinggung. Dan tidak membagikan konten, berita, gambar yang mengandung pornografi yang dapat membuat seseorang merasa terhina atau dilecehkan.

Hindari membuat atau memposting dan memberi komentar yang dapat dianggap sebagai hasutan dan menyebarkan kebencian atau permusuhan baik itu kepada seseorang atau suatu kelompok tertentu. Agar tidak terjebak dalam kegaduhan  komentar-komentar yang ambigu dan vulgar yang berdampak pada ranah hukum.

Pikir dahulu sebelum memposting kira kira apa saja konsekuensinya dari sesuatu yang akan diposting. Amankah atau berpotensi berbahaya. Disinalah pentingnya mempertimbangkan akan banyak dampak positifnya atau banyak efek negatifnya. Hindari untuk membagikan berita hoax. Jadi perlu kiranya, dibaca dulu, dicermati lebih dahulu sebelum membagikanya kepada orang lain, apakah benar informasi yang akan dibagikan tersebut, jangan sampai diri kita menjadi bagian penyebar berita bohong.

Karena dengan terjadinya situas ini, menurut kabar yang beredar kejadian ini menarik perhatian Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo mulai mengeluhkan hilangnya identitas, karakter, dan nilai ke-indonesian, seperti sopan santun dan saling menghormati. Presiden mengungkapkan rasa kesedihannya terhadap perilaku anak bangsa yang sering tercemin dalam media sosial.

"Baca komentar-komentar, sedih kalau kita buka, saling menghujat dan saling memaki. Saya yakin bukan nilai-nilai kita, ada nilai-nilai yang tidak sadar masuk menginfiltrasi kita dan itulah yang akan menghilangkan karakter kita, identitas dan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia," tuturnya.

Media sosial telah menjadi sebuah kebutuhan baru dalam kehidupan manusia di zaman sekarang. Dengan demikian, penulis berharap semoga masyarakat mampu memanfaatkan keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh melalui media sosial serta menghindari dampak-dampak negatif dari media sosial.

Sesungguhnya masih banyak lagi keuntungan-keuntungan dan manfaat yang bisa kita peroleh dari media sosial. Untuk itulah masyarakat harus mampu berpikir lebih kreatif untuk mengeksplotasi kelebihan-kelebihan dari media sosial. (Sumber,dari berbgai sumber).

Bagus Diki Zulkanain
Mahasiswa IAIN Samarinda

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline