Lihat ke Halaman Asli

Diki Yakub Subagja

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pamulang Kota Tangerang Selatan

Pedagogi Kritis Henry Giroux

Diperbarui: 25 Maret 2024   01:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : https://herdereditorial.com/autor/henry-a-giroux

Pedagogi kritis adalah gerakan dan perjuangan berkelanjutan yang terjadi di sejumlah formasi dan tempat sosial yang berbeda.

Pedagogi kritis muncul dari serangkaian perjuangan pendidikan yang panjang yang membentang dari karya Paulo Freire di Brasil hingga karya pedagogi kritis yang dikembangkan oleh Henry Giroux, Roger Simon, David Livingstone, dan kemudian Joe Kincheloe pada 1970-an dan 1980-an.

Pedagogi kritis harus dilihat sebagai proyek politik dan moral, bukan suatu teknik. Pedagogi selalu bersifat politis karena terhubung dengan akuisisi agensi. Sebagai proyek politik, pedagogi kritis menerangi hubungan di antara pengetahuan, otoritas, dan kekuasaan.

Secara etis, pedagogi kritis menekankan pentingnya memahami apa yang sebenarnya terjadi di ruang kelas dan pengaturan pendidikan lainnya dengan mengajukan pertanyaan tentang pengetahuan apa yang paling berharga, ke arah mana yang diinginkan seseorang, dan apa artinya mengetahui sesuatu.

Yang paling penting, dibutuhkan dengan serius apa artinya memahami hubungan antara bagaimana kita belajar dan bagaimana kita bertindak sebagai agen individu dan sosial;

Itu berkaitan dengan mengajar siswa bagaimana tidak hanya untuk berpikir tetapi untuk memahami rasa tanggung jawab individu, sosial, dan apa artinya bertanggung jawab atas tindakan seseorang sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk menjadi warga negara yang terlibat yang dapat memperluas dan memperdalam kemungkinan kehidupan publik yang demokratis.

Pedagogi kritis dapat digunakan untuk melawan pengetahuan, nilai-nilai, identitas, dan hubungan sosial yang dihasilkan dan disahkan oleh keharusan komodifikasi, privatisasi, konsumsi, dan deregulasi.

Yang dipertaruhkan disini adalah penciptaan manusia yang memandang dirinya sebagai komoditas, pembelanja, otonom, dan sebagian besar bebas dari kewajiban sosial apa pun.

Ini adalah proyek pembentukan manusia tanpa etika, kepedulian terhadap orang lain, dan acuh tak acuh terhadap penderitaan manusia.

Dunia pendidikan global hari ini sedang mengalami proses komodifikasi, yang menjadikan pendidikan sebagai barang dagangan untuk tujuan keuntungan ekonomis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline